Uston Ungkap Alasan Persebaya Gagal Taklukkan Persija
JAKARTA-KEMPALAN: Pelatih interim, Uston Nawawi menjelaskan alasan Persebaya Surabaya gagal menaklukkan Persija. Dia berkata bahwa itu disebabkan karena anak asuhnya kurang optimal di depan gawang.
Persebaya Surabaya gagal memetik hasil maksimal saat menjamu Persija di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Sabtu (9/12), di lanjutan pekan ke-22 Liga 1 musim 2023-2024.
Laga berakhir dengan skor 1-1. Persija terlebih dahulu melalui gol cepat yang dicetak oleh Maciej Jacek Gajos saat laga baru berjalan tujuh menit. Persebaya kemudian membalas lewat satu gol yang dicetak oleh Bruno Moreira pada menit ke-25.
Tambahan satu poin dari hasil seri tersebut membuat Persebaya naik satu ke peringkat ke-13 dengan total 24 poin dari 20 pertandingan.
Pelatih interim, Uston Nawawi menjelaskan bahwa alasan kegagalan anak asuhnya dalam menaklukan Persija disebabkan karena para pemain kurang efisien di lapangan.
“Di babak kedua kami juga banyak peluang tapi hasilnya hanya dapat satu poin, belum maksimal meski para pemain sudah bermain bagus,” ucap Uston seperti dilansir Antaranews.
Pelatih asal Sidoarjo itu juga mengakui bahwa dirinya tak puas dengan hasil seri itu karena tim pelatih menargetkan untuk meraih tiga poin.
“Memang hasil belum memuaskan, kami menargetkan dapat tiga poin, tapi kami tetap bersyukur karena bisa mendapat satu poin,” kata Uston.
Selain itu, Uston juga menyayangkan kegagalan Paulo Henrique yang belum mampu memaksimalkan beberapa peluang yang dia dapatkan.
“Paulo Henrique di babak kedua dia bermain bagus, banyak peluang, tapi mungkin belum harinya,” tambah Uston.
Uston juga mengatakan bahwa kemungkinan lisensinya akan segera rampung dalam waktu dua hari. Uston memperkirakan bahwa dirinya kemungkinan besar bisa mendampingi timnya saat melawan Persis.
“Lisensi kurang dua hari lagi, jadi Insyaallah saya bisa mendampingi tim saat melawan Persis. Dua pertandingan besok waktunya tidak banyak, jadi kami akan melakukan perbaikan dan recovery pemain,” ujar Uston.
(*) Edwin Fatahuddin