Komentar ‘Pasrah’ Pelatih Brunei Jelang laga Melawan Indonesia
JAKARTA-KEMPALAN: Pelatih Brunei Darussalam, Mario Rivera memilih bersikap realistis jelang laga leg kedua melawan Indonesia. Dia menyebut bahwa mustahil Brunei mengejar ketertinggalan enam gol.
Brunei Darussalam akan menjamu Timnas Indonesia di lanjut leg kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga melawan Indonesia akan berlangsung di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, pada Selasa (17/10).
Kekalahan telak 6-0 pada laga leg pertama membuat Brunei kali ini harus meraih kemenangan besar dengan selisih minimal tujuh gol jika ingin lolos ke putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pelatih Brunei Darussalam, Mario Rivera menyadari bahwa mendapatkan gol dengan margin sebesar itu dari Indonesia merupakan sesuatu yang sangat mustahil timnya saat ini.
Oleh karena itu, Rivera memilih bersikap lebih realistis dengan menargetkan timnya untuk setidaknya mampu memetik kemenangan sebagai bentuk usaha untuk menghibur fans. Dia tidak ingin timnya mendapatkan malu saat bermain di kandang.
“Realistis saja, kami berada dalam posisi yang sangat tidak diuntungkan, dan kami tak bisa melampaui defisit 6-0. Namun, kami akan berusaha memenangkan pertandingan nanti malam,” ujar Rivera.
“Situasinya berbeda dengan leg pertama. Kami sekarang bermain di kandang sendiri, dan kami akan berusaha memenangkan pertandingan. Namun meraih kemenangan dengan lebih dari enam gol, secara realistis tidak mungkin dilakukan.” tambahnya.
Rivera juga mengakui bahwa Brunei sudah tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Dari segi jumlah penduduk, Brunei tak sebanyak tetangga mereka di Asia Tenggara sehingga sulit untuk mendapatkan sumber daya manusia yang mumpuni di Timnas.
Bahkan klub ternama Brunei, DPMM sampai harus mengikuti kompetisi di negara lain agar bisa mengasah kemampuan para pemainnya. Rivera melihat bahwa situasi itu berbanding jauh dengan Indonesia.
“Ada kesenjangan besar antara sepakbola Brunei dan Indonesia. Di Indonesia, ada 320 juta orang, dan ratusan ribu orang bermain sepakbola, termasuk anak-anak.” ucap Rivera.
“Mereka memiliki tim profesional di liga utama dan divisi dua yang terdiri dari 46 tim profesional. Setiap tim memiliki 20 pesepakbola profesional.” tambah pelatih kepala Timnas Brunei Darussalam itu.
(*) Edwin Fatahuddin