Bantai PSG 4-1, Ini Kunci Newcastle United
NEWCASTLE UPON TYNE-KEMPALAN: Newcastle United membuktikan ancamannya kepada klub-klub kontestan Liga Champions musim ini bahwa mereka bukan anak baru. NUFC adalah ancaman musim ini.
Itu sudah ditunjukkan pada laga kandang pertamanya di St James’ Park, Newcastle Upon Tyne, Kamis dini hari (5/10). Klub yang pernah jadi finalis Liga Champions sekelas Paris Saint-Germain (PSG) pun jadi korban pertamanya.
Bertandang ke markas NUFC, PSG pun menelan kekalahan telak 1-4. PSG bahkan sempat tertinggal tiga gol tanpa balas dalam 50 menit pertama. Gol-gol Miguel Almiron (menit ke-17), Dan Burn (39’), dan Sean Longstaff (50’) jadi efek kejut untuk PSG.
Sempat memperkecil ketertinggalannya dari gol Lucas Hernandez pada menit yang ke-56, gawang Gianluigi Donnarumma pun kembali dibobol pemain tuan rumah NUFC. Kali ini dari aksi Fabian Schar pada menit pertama babak injury time.
Dilansir dari laman Chronicle Live, taktik “Newcastle Press” disebut sebagai kunci vital di balik kemenangan besar The Magpies (julukan NUFC) malam itu. Ya taktik NUFC yang langsung bermain dengan garis tinggi sejak menit pertama.
BACA JUGA: Guardiola Bukan Lagi Hantu untuk Howe
’’Mereka (PSG) adalah tim yang sangat bagus sehingga kami harus bertahan dengan baik dan menunjukkan semangat yang cemerlang,’’ sebut pelatih NUFC Eddie Howe usai laga. Kuncinya ada di babak pertama.
’’Kami mampu menciptakan momen-momen yang positif sepanjang babak pertama dan tekanan agresif itu pun sudah menjadi ciri khas tim kami,’’ sambung pelatih yang sudah menaklukkan Manchester City di Saint James’ Park itu.
Faktanya, permainan Jamaal Lascelles dkk kontradiksi dengan permainan penguasaan bola ala tactician PSG Luis Enrique. “Newcastle Press” lebih sedikit menguasai bola, ada di angka 31 persen.
Namun, dari sisi serangannya, NUFC lebih gila ketimbang Les Parisien (julukan PSG). Di sisi itu, NUFC mampu mencatatkan delapan kali tembakan tepat sasaran dari 11 shots di sepanjang laga. Bandingkan dengan PSG yang melakukan total tembakan sama persis tetapi hanya bisa tepat sasaran dua kali di antaranya.
Itu yang membuat Enrique kesal. ’’Mereka (NUFC) lebih efektif di bagian terakhir lapangan dan kami membuat beberapa kesalahan,’’ keluh Lucho (sapaan akrab Enrique). (YMP)