Islah Nasional Kiai, Habaib, Masyayikh, dan Ulama Nahdlatul Ulama

waktu baca 3 menit
Gus Aam Wahib Wahab

KEMPALAN: Dengan melihat data dan fakta di lapangan PKB mempunyai infrastruktur sangat kuat di Jatim dan Jateng. PKS juga mempunyai Infrastruktur sangat kuat di Jabar, DKI, dan Banten.

Maka berdasarkan perspektif kuantitatif kalkulasi perhitungan diatas kertas Insya Allah Bacapres dan Bacawapres AMIN kemungkinan besar menang di Pulau Jawa dan seluruh Indonesia di Pilpres 2024. 

Tentu dalam upaya meraih kemenangan tersebut diperlukan upaya, usaha usaha & kerja kerja politik serius, profesional, cerdas, smart & cepat. 

Selain dari itu ada satu Perspektif. Jauh lebih penting Lebih mendasar, lebih fundamental perspektif kualitatif tujuan besar rakyat dan bangsa Indonesia perubahan dan perbaikan dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara demi menuju rakyat, bangsa dan negara RI Setara, Adil & Sejahtera.  

Adapun upaya upaya, usaha usaha & kerja kerja politik harus segera  dilakukan serius sungguh sungguh dengan akal sehat dan sepenuh hati. 

Hanya satu Bagaimana mempersatukan seluruh potensi kekuatan warga nahdliyin?

Kami tidak menginginkan terjadi perpecahan di tubuh Nahdlatul Ulama. Kami berharap dengan sangat seluruh pihak sesama warga nahdliyin baik di struktural maupun kultural yang masih berselisih paham berbeda pendapat bertikai Jangan saling menyalahkan, Jangan saling menjelekkan, dan Jangan saling  menjatuhkan 

Saatnya dibutuhkan kesadaran, kedewasaan, jiwa besar & jiwa kenegaraan seluruh warga nahdliyin, Saling memaafkan, Saling mengerti dan memahami, dan Saling percaya. Akhirilah semua perbedaan pendapat, perselisihan paham, dan pertikaian.

Demi kepentingan yang lebih besar, yaitu Demi Agama, Bangsa dan Negara RI, Demi membesarkan NU, Demi mengembalikan memulihkan Marwah & Martabat NU, Demi mengembalikan fungsi, peran dan kontribusi NU dalam kehidupan beragama berbangsa & bernegara dalam rangka mewujudkan dan melakukan perubahan dan perbaikan demi menuju rakyat bangsa, negara RI setara, adil dan sejahtera.

Seperti NU diera ketika KH Wahab Chasbullah sebagai Rais Aam NU beberapa tahun silam mampu menempatkan kader kader NU menjadi menteri dan lain-lain di posisi strategis baik di eksekutif maupun legislatif.

Apa yang dilakukan KH Wahab Chasbullah berpedoman kepada. Konsep Khittah 1926 di kalangan warga nahdliyin dikenal Istilah sebagai berikut:

Warga Nahdliyin harus ada dimana mana, Tapi NU-nya tidak boleh kemana mana.

Ini mengandung makna dan arti: Warga Nahdliyin yang ingin berpolitik dipersilahkan masuk ke Partai Politik, Yang penting ketika Warga Nahdliyin sudah masuk menjadi anggota atau pimpinan Partai Politik harus mampu mewarna bahkan berjuang  dan mengabdi untuk NKRI UUD 1945 & Pancasila

Inilah momennya. Para Kyai, Habaib Masyayikh dan Ulama Nahdlatul Ulama terdepan dan segera mengambil dan menentukan sikap menyelenggarakan  silaturahim kebangsaan Islah Nasional. Kyai, Habaib, Masyayikh dan Ulama Nahdlatul Ulama semata mata untuk bersatu padu menjadi satu kesatuan demi terciptanya persatuan & kesatuan umat Islam dengan tujuan utama menggapai ridho Allah SWT

Dalam menggapai Ridho Allah SWT tentu harus ada kesamaan derap langkah, nada, dan irama perjuangan dalam mencapai tujuan. Adapun Tujuan utama memenangkan dan mensukseskan Bacapres dan Bacawapres AMIN hingga dilantik menjadi Presiden dan Wapres RI ke 8 dengan harapan dan komitmen yang kuat Bacapres dan Bacawapren AMIN harus tetap Istiqomah tegak lurus kepada tujuan besar rakyat dan bangsa Indonesia mewujudkan dan melakukan perubahan  dan Perbaikan dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara demi menuju rakyat, bangsa dan negara RI setara,adil & sejahtera. ()

Oleh: Gus Aam Wahib Wahab (Cucu KH Wahab Chasbullah (Pendiri NU dan Pahlawan Nasional), Ketum Khitthah Ulama Nahdliyin KUN, Ketum Forum Silaturahmi Kyai Ulama Habaib Indonesia FORSIKUHABIN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *