Aplikasi Kolaborasi Riset Dosen Universitas Surabaya Masuk 10 Besar ASEAN BCG Competition di Bangkok

waktu baca 2 menit

SURABAYA-KEMPALAN: Johan Sukweenadhi, Ph.D., dosen Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya, kembali meraih prestasi yang mengesankan dengan masuk dalam jajaran 10 besar model BCG (Bio-Circular-Green) Economy dalam ajang kompetisi ASEAN BCG Pitching Competition 2023. Kompetisi yang digelar di Bangkok, Thailand, sebagai satu acara dalam ASEAN Japan Innovation Week, 21-25 Agustus 2023 ini telah mengangkat nama Johan Sukweenadhi sebagai salah satu inovator terkemuka di wilayah ASEAN mengalahkan ratusan peserta dari negara anggota ASEAN.

Partisipasinya dalam kompetisi ini telah menarik perhatian dari 11 dewan juri, yang mewakili Sekretariat ASEAN dan 10 negara anggota ASEAN lainnya. Keberhasilannya masuk dalam 10 besar tidak lepas dari penerapan konsep BCG economy, yang bertujuan untuk mengembangkan produk dan layanan bernilai tinggi yang ramah lingkungan dan memerlukan lebih sedikit sumber daya, sekaligus melestarikan sumber daya alam dan hayati. Konsep tersebut digagas pertama kali oleh Natioanl Science and Technology Development Agency (NSTDA), Thailand.

Johan tidak hanya berhasil mencapai prestasi ini berkat dedikasinya dalam penelitian dan inovasi, namun juga berkat kontribusinya sebagai Konsultan Riset di Kalbe Ubaya Hanbang Bio Laboratory (KUH Lab). Kolaborasi yang dimulai sejak tahun 2011 ini terus berlanjut hingga saat ini, dengan fokus pada pengembangan model BCG yang berkelanjutan, juga selaras dengan aspek- aspek Sustainable Development Goals (SDGs) yang diusung Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Tim di Kalbe Ubaya Hanbang Bio Laboratory yang dipimpin oleh Johan telah memberikan dampak positif pada berbagai sektor, termasuk kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan. Prestasi tersebut telah mendapatkan beberapa rekognisi tingkat nasional sebelumnya, seperti perolehan hibah Matching Fund, Riset keilmuan dan Ristekdikti.

Kolaborasi ini masih terus berlanjut, dan saat ini sedang dalam tahap pengembangan skala pilot untuk berbagai inovasi yang lebih besar selanjutnya. Usai kompetisi, Johan berbagi ungkapan rasa syukurnya, “Puji Tuhan! Tidak disangka bisa ada di event luar biasa ini. Terima kasih untuk semua pihak UBAYA juga lab KUH yang mendukung partisipasi saya di event ini. Banyak insight potensi di negara-negara ASEAN untuk BCG economy ini. Tentunya, kita perlu aktif berkolaborasi untuk mewujudkannya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *