Setelah Argentina, Timnas Indonesia akan Hadapi Jerman?
JAKARTA-KEMPALAN: Setelah Argentina, Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) berencana mengundang Timnas Jerman untuk mengadakan laga uji coba melawan Indonesia.
Potensi laga uji coba antara kedua tim ini diutarakan langsung oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga kepada wartawan pada Selasa (25/7).
Arya berkata bahwa laga uji coba melawan Timnas Jerman memang memungkinkan karena adanya kerja sama antara PSSI dan Federasi Sepakbola Jerman (DFB).
Memang pada tanggal 6 Juli 2023 lalu, PSSI telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan federasi sepakbola Jerman (DFB).
Dalam MoU tersebut, DFB dan PSSI berkomitmen untuk menyelenggarakan pelatihan dan berkolaborasi dalam mendukung aktivitas persepakbolaan serta membenahi struktur liga dan klub di Indonesia.
Arya Sinulingga berkata bahwa mengundang Timnas Jerman memang akan lebih mudah karena adanya hubungan kerjasama (MoU) dengan DFB.
“Beberapa waktu lalu kami ngobrol dengan Jerman, ‘kapan nih?’. Karena mereka tahu, kami sudah mengundang Argentina,” kata Arya Sinulingga kepada wartawan pada Selasa (25/7/2023).
“Jadi mengundang (Jerman) itu lebih gampang. Tapi belum tentu juga, kan kami menawarkan.” tambah pria berusia 52 tahun itu.
Arya juga menjelaskan terkait plus dan minus dari mengundang negara besar, seperti Jerman, pada laga uji coba. Keuntungannya adalah Timnas akan semakin matang secara mental karena telah menghadapi negara besar.
Selain itu, juga ada keuntungan secara finansial karena akan ada banyak sponsor yang masuk. Namun, tentunya akan merugikan secara poin di Ranking FIFA karena pasti sulit mengalahkan negara besar.
“Yang pasti kalau pak Erick selalu katakan kita ada yang namanya untuk cari nilai, ada yang namanya uji mental, dan ada uji nyali, (tergantung) dari sisi kualitas match.” ujar Arya.
“Ada yang rugi, ada yang untung. Kalau mencari nilai (untuk meningkatkan peringkat di Ranking FIFA), berarti kami harus melawan negara-negara yang posisinya (ranking FIFA-nya) di atas kami.” imbuhnya.
“Kalau uji mental, ya lawannya itu 100 besar ranking FIFA, kaya Palestina kemarin. Untuk uji nyali, ya undang negara-negara besar dan banyak sponsor.” tambahnya.
“Kalau yang kita cari nilai berarti kita cari yang gak jauh-jauh banget dari kita, makanya kami sering melawan negara yang gak terkenal, konsekuensi secara pendanaan pasti rugi, tapi sisi lain, kalau kita gak ambil mereka ya nilai (Ranking FIFA) kita segitu-segitu terus.” tutup Arya.
(*) Edwin Fatahuddin