Kadisporabudpar Sampang Bakal Evaluasi SOP Sampang Water Park

waktu baca 2 menit
Foto: Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang (*)

SAMPANG-KEMPALAN: Seorang bocah berusia 4 Tahun tewas tenggelam saat mencoba berenang di blok dewasa Kolam Renang Sampang Water Park yang berada di Jalan Pahlawan, Kelurahan Rong Tengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

Peristiwa ini memicu pertanyaan bagaimana pengawasan lifeguard atau petugas penyelamat sehingga anak kecil bisa berenang di kolam khusus dewasa.

Menanggapi insiden maut itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang, Haji Marnilem memastikan pihaknya bakal mengevaluasi standard operating procedure (SOP) keselamatan pengunjung di kolam tersebut.

“Kami baru mendapatkan laporan sehari setelah peristiwa naas itu terjadi. Saat ini, kami masih melakukan investigasi dan pengecekan ke TKP,” kata Marnilem, Rabu (05/07/2023).

Sejauh ini, lanjut Marnilem, pihaknya belum bisa menyimpulkan secara pasti apakah manajemen SWP sudah menerapkan SOP secara maksimal atau tidak.

“Kami tidak bisa menyimpulkan siapa yang lalai dalam kejadian ini. Kami perlu melihat SOP yang mereka buat, nantinya akan kami evaluasi. Saat ini masih proses, jadi belum bisa menyimpulkan,” imbuhnya.

Namun, dia menyesalkan peristiwa itu. Menurutnya, insiden yang berakibat kefatalan tersebut bisa dihindari apabila pengelola kolam renang SWP menerapkan SOP keselamatan yang baik.

Untuk itu, dirinya berharap manajemen Sampang Water Park segera melakukan evaluasi secara keseluruhan demi keselamatan pengunjung.

Diantara tujuan evaluasi itu ialah agar tidak terulang lagi pengunjung meninggal di kolam renang. Dia pun berharap pada setiap pengelola atau investor yang mempunyai tempat wahana atau wisata harus meningkatan standar keamanan dan keselamatan para pengunjung.

“Semua tempat wisata yang ada di Kabupaten Sampang harus menerapkan SOP keselamatan pengunjung, dan itu wajib dipenuhi oleh destinasi wisata lainnya bukan hanya SWP,” tegasnya.

Disinggung soal kelayakan para petugas penyelamat atau lifeguard, Marnilem belum bisa memastikan. Sebab, kata dia, yang melakukan rekrutmen petugas tersebut adalah pihak pengelola.

Kami belum paham apakah lifeguad di SWP itu sudah mengantongi sertifikat atau tidak. Karena bukan kami yang merekrut,” ungkapnya.

Marnilem juga ikut menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan berharap kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.

“Kami mengucapkan rasa belasungkawa dan kami juga sangat merasakan kesedihan dari keluarga besar korban,” tandasnya.(kh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *