Dibangun Triliunan, Menteri PUPR: JIS Belum Berstandar FIFA

waktu baca 2 menit
Penampakan Jakarta International Stadium (*)

JAKARTA-KEMPALAN: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyebut bahwa Jakarta International Stadium (JIS), yang dibangun dengan anggaran triliunan rupiah, belum berstandar FIFA.

Pernyataan tersebut diungkap secara langsung oleh Basuki Hadimuljono setelah meninjau langsung Stadion JIS pada Selasa (4/7).

Basuki menyebut bahwa beberapa fasilitas di Jakarta International Stadium (JIS) masih perlu direnovasi lagi agar dapat memenuhi standar yang dimiliki oleh FIFA.

Dua fasilitas utama yang disebut Basuki harus segera diperbaiki adalah akses masuk stadion yang terlalu sempit dan kualitas rumput lapangan.

Menteri kelahiran 1954 itu mengatakan bahwa akses masuk stadion JIS harus dibongkar dan dilebarkan agar sesuai dengan standar FIFA.

Sementara untuk rumput Stadion, Basuki mengatakan bahwa berdasar evaluasi para ahli, rumput di JIS harus diganti untuk persiapan Piala Dunia U-17.

“Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya yang juga mengevaluasi 22 (stadion), termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang,” kata Basuki.

Kabar bahwa Jakarta International Stadium belum berstatus FIFA ini tentu sangat mengejutkan, jika mengingat dulunya JIS dibangun dengan dana triliunan rupiah.

JIS sendiri sebenarnya sudah dicanangkan pembangunannya sejak zaman Gubernur Fauzi Bowo. Proyek kemudian maju mundur di era Gubernur Joko Widodo dan Gubernur Basuki T Purnama.

Setelah mangkrak lama, proyek itu kemudian dilanjutkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan diresmikan pada Juli 2022.

Mengutip CNBC Indonesia, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo yang menjabat pada 2019, Dwi Wahyu Daryoto menjelaskan bahwa dana pembangunan stadion JIS kurang lebih berkisar sebanyak Rp 5 triliun rupiah.

“Jakarta International Stadium kita prediksikan budget-nya itu kurang lebih Rp 5 triliun.” ujar Dwu Wahyu pada, pada Senin (25/3/2019) lalu.

Tak hanya biaya pembangunannya yang tinggi, biaya perawatan dan operasional JIS juga ternyata sangat mahal. Direktur PT Jakarta Propertindo, Widi Amanasto mengatakan bahwa biaya perawatan JIS mencapai Rp 60 miliar per tahun.

“Per tahunnya sekitar Rp 50-an (miliar), Rp 60-50 (miliar) itu adalah biaya seperti pemeliharaan, operasional housekeeping, security, mechanical, electrical,” kata Widi dalam rapat dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta, pada Selasa (28/6/2022) lalu.

(*) Edwin Fatahuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *