Setelah 27 Tahun, Bundesliga Berakhir Dramatis, Bayern Lagi-Lagi Jadi Pemenang

waktu baca 2 menit
Perayaan juara Bayern Munchen di Liga Jerman musim ini. (Foto: Reuters)

COLOGNE-KEMPALAN: Mental juara Bayern Munchen patut diacungi jempol. Saat tidak banyak yang menganggap Bayern memenangi Liga Jerman musim ini dan menyebut jika musim ini milik Borussia Dortmund, tapi fakta di lapangan malah sebaliknya.

Dalam spieltag pemungkas yang berlangsung Sabtu malam (27/5), Bayern yang datang ke kandang FC Koln RheinEnergieSTADION, Cologne, mampu mengalahkan tuan rumah FC Koln 2-1.

Gol-gol Die Roten (julukan Bayern) diciptakan melalui Kingsley Coman pada menit yang kedelapan dan mampu diakumulasikan Jamal Musiala pada menit ke-89. Bayern bahkan harusnya bisa menang tiga gol jika gol Leroy Sane pada menit ke-45 tidak dianulir.

Satu-satunya gol tuan rumah datang dari titik putih yang dieksekusi Dejan Ljubicic pada menit ke-81.

BACA JUGA: Jelang Der Klassiker, Bayern Ganti Nagelsmann dengan Eks Pelatih Dortmund

Sayangnya, ketika Bayern memenangi laga tandangnya, Dortmund yang bermain home di Signal Iduna Park, Dortmund, malah ditahan imbang tamunya FSV Mainz 05. Bahkan, BVB (akronim nama Dortmund) sempat tertinggal dua gol sampai menit ke-68.

Andreas Hanche-Olsen dan Karim Onisiwo yang sudah membobol gawang BVB masing-masing saat menit ke-15 dan 24. Upaya memperkecil ketinggalan lewat eksekusi penalti Sebastian Haller pada menit ke-19 juga gagal tercipta

Die Schwarzengelben (julukan BVB) baru mampu mengejar ketertinggalan pada menit ke-69 melalui Raphael Guerreiro dan gol ketika menit keenam injury time babak kedua dari Niklas Sule.

Dengan hanya menambah satu angka, maka perolehan poin Mats Hummels dkk pun jadi sama persis dengan Bayern, 71 angka. Bedanya, gol agregat Bayern lebih besar dari klub asuhan Edin Terzic tersebut.

Bayern mencatatkan surplus 54 gol sepanjang 34 pertandingan Liga Jerman musim ini. Di sisi lain, BVB hanya mampu mencatatkan surplus 39.

Dramatisnya penentuan juara Liga Jerman ini mengulangi drama serupa yang terjadi di musim 1995—1996. Pelakunya pun sama, Bayern. Saat itu Bayern beradu cepat dengan Bayer Leverkusen.

Bayern ketinggalan tiga angka sebelum pekan penentuan. Saat pekan penentuan Bayern pun mampu memenangi pertandingan. Sebaliknya, Leverkusen saat itu harus terpeleset pada pekan penentuan. Sehingga, perolehan poinnya sama persis, 73 poin. Bayern ketika itu juga menang lewat keunggulan agregat gol. Bayern surplus 45 gol, sementara Leverkusen “hanya” surplus 38 gol. (Yunita Mega Pratiwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *