Komunitas Warumas Kian Bernas
Baca Puisi Kembali Rayakan HPN 2023
Oleh: Aming Aminoedhin
(Presiden Penyair Jatim)
KEMPALAN: Komunitas Warumas (Wartawan Usia Emas), yang pernah buat kumpulan puisi bertajuk “Kutulis Puisi Ini” (2022), dan kemudian “Kucinta Negeri Kutulis Puisi” (2022), kali mener-bitkan kembali buku ketiga berjudul “Wartakan Kemanusiaan Kutulis Puisi” (2023).”
Komunitas Warumas kian bernas, sebab banyak kawan mantan wartawan bisa digandeng ikut serta meramai-rayakan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 dengan gembira. Ada dua nama war-tawan perempuan, yaitu: Ida Nursyanti Nicholas, dan Nurkhasanah Yulistiani.
Jika tahun lalu masih pandemi launching buku dan baca puisinya di Universitas 17 Agus-tus 1945 (Untag) Surabaya, dengan penonton terbatas. Kali ini akan digelar Balai Wartawan PWI Jatim – Jalan Taman Apsari Surabaya, 17 Maret 2023 pukul 14.00. s.d. 16.00. WIB. Sebelum-nya ada acara soft-launching yang akan digelar di Artspsace Artotel TS Suites Hotel – Surabaya, 15 Maret 2023 pukul 13.30. WIB.
Menurut Ketua Warumas, Kris Mariyono, bahwa kegiatan ini dalam rangka ikut memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) 2023. Adapun para penyair yang menulis puisi dalam buku ini, adalah: Achmad Pramudito, Amang Mawardi, Aming Aminoedhin, Arieyoko, Ida Nursyanti Nicholas, Imung Mulyanto, Karyanto, Kris Mariyono, Nurkhasanah Yulistiani, Rokim Dakas, Sasetya Wilutama, Toto Sonata, dan Widodo Basuki.
Gelaran launching kali ini, mereka akan hadir dan tampil baca puisi mereka masing-masing. Sedangkan komunitas Warumas pada acara ini, juga mengundang para pejabat dan tokoh, antara lain: Kadis Kominfo Jatim, Kadisbudpar Jatim, Walikota Surabaya, Rektor Untag, Rektor Stikosa AWS, Arief Afandi, Lisa Gunawan, Hery Lentho, Meimura, Agnes Santosa, Prof. Gempur dan banyak lagi. Demikian tambahan keterangan Kris Mariyono, sebagai Ketua Warumas, saat dihubungi via handphone.
Buku keduanya yang bertajuk “Kucinta Negeri Kutulis Puisi” (2022) lauching bukunya berada di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur (20/9/2022) lalu. Sedangkan soft-lauchingnya di Surabaya Suites Hotel (11/9/2022) yang dihadiri pula oleh Log Zhelebour, M. Afghani (Sekwan), dan Muhammad Mahmud (anggota DPR Kota Surabaya).
Harapan Kris Mariyono, bahwa kegiatan kali ini akan lebih ramai dan sukses, jika para pejabat dan tokoh yang diundang bisa hadir dan ikut tampil bacakan puisi. Sementara soal jadwal baca puisi di luar kota, masih belum teragendakan. Mungkin selepas hari lebaran nanti, tambah-nya. Sedangkan tahun lalu bisa tampil di Kampus Universitas Bojonegoro (Unigoro) kota Bojonegoro di hadapan para mahasiswanya. Semoga tahun ini bisa di kampus-kampus lainnya, di luar kota. Semoga! (Aming Aminoedhin).
Puisi-Puisi Minggu Ini: Karya Penyair Warumas Buku Ketiga
Melengkapi berita minggu ini tentang komunitas Warumas Baca Puisi lagi, pada 15 dan 17 Maret 2023 di Surabaya. Berikut saya muatkan beberapa puisi yang termuat di buku ketiga Warumas “Wartakan Kemanusiaan Kutulis Puisi”
Kris Mariyono
WARTAKU
Wartaku kupikir, kutulis dalam sadarku
Kugali data dan fakta sesuai peristiwa
Tanpa kebohongan, tanpa ikatan janji
Azas kejujuran dan kebenaran, acuan pasti
Wartaku harus bersih, miliki citarasa yang baik
Agar tak turunkan moril, pendorong semangat insani
Sbagai pembangun perilaku pribadi, bangsa dan negara
Tali pemersatu dari beragam perbedaan
Wartaku adalah demokrasi, penerang apa yang terjadi
Tak ada kejahatan, kepalsuan, penipuan, ketidakadilan
Yang bersemayam ciderai kepercayaan dan hidup rahasia
Tanpa kendali, rusakan pranata sosial kehidupan
Wartaku harus segar, sejuk, aktual
Hindarkan sensasi rapuh yang dibuat-buat
Tak terpolusi semangat partisan yang sempit
Tunjukan hasil karya wartawan bernurani
Sidoarjo, 9 Februari 2023.
Ida Nurshanty Nicholas
MENUTUP MATA
Engkau gagah perkasa bak Arjuna
Sayangnya, karena kesibukanmu
Engkau lupa menengok
Bahwa dekat tempatmu bekerja
Ada wanita tua yang miskin papa
Engkau gagah perkasa bak Arjuna
Karena kau fokus pada hal-hal yang lebih nyata
Hingga engkau tak mempedulikan yang kasat mata
Warga negara yang kelaparan
Di tengah hingar bingarnya kota yang tampak sejahtera
Engkau gagah perkasa bak Arjuna
Andai tak ada berita di media
Engkau pasti menutup mata
Karena bagimu, ini tak lebih berharga
Dibandingkan langkahmu menuju “Singgasana”
Malang, 23 Januari 2023
Amang Mawardi
KABAR
Tengah malam terdengar gumam
‘Bukalah sedikit jendela
Ada angin bawa berita:
Orang-orang serius bicara gunung meletus’
Padahal lantai tak bergetar
Gelas di meja tak jatuh terlempar
Yang dititipkan ke angin belum tentu kita ingin
Mestinya seperti melihat telaga
Ada terpantul sebentuk muka
Juga terlihat bebatuan di ceruk dasar
Begitulah menyikapi datangnya kabar
Agustus, 2019
Aming Aminoedhin
KIBAR BENDERA MERDEKA
Mengingat masa lalu, soal bendera merah
putih biru berkibar di langit biru
hotel Yamato Surabaya. Aku jadi terharu,
betapa rakyat sontak marah atas kibaran itu.
Gebrakan marah panjat tiang bendera, merobek
warna biru pada bendera itu. Hingga tinggal
sisa warna merah-putih, senantiasa
berkibaran selalu.
Ini kibar bendera merdeka, hanya ada
merah-putih warna. Jangan sia-siakan
juang pahlawan, hadang itu penjajah selalu
menjarah. Bila berani mengganti bendera
ada tambahan biru mengangkasa, taruhannya
darah. Akan kuusir kau semua pergi! Hari
di mana kau semua harus enyah, sebelum
mendidih ini darah.
Kibar bendera merdeka merah-putih,
teruslah mengangkasa di bumi tercinta.
Ini negeri tak lagi bisa untuk kembali
dikangkangi bangsa Belanda. Inilah
bangsa Indonesia, negara merdeka! (*)