Gaet Wisatawan Asing, Disbudpar Luncurkan Kalender Wisata Jatim 2023

waktu baca 4 menit
Gubernur Khofifah (tengah) didampingi Kadisbudpar Jatim Hudiono dan pejabat kedutaan negara sahabat saat peluncuran Kalender Wisata Jatim 2023.

SURABAYA-KEMPALAN: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur terus mencari formula yang tepat agar wisatawan mancanegara bisa betah tinggal di Jawa Timur. Salah satu yang dilakukan adalah dengan Peluncuran Kalender Wisata Provinsi Jawa Timur 2023 di

Peluncuran Kalender Wisata Jatim 2023 ini di Pakuwon Imperial Ballroom, Vila Bukit Regency, Jl.Lontar Surabaya, Kamis (15/12) malam

Peluncura  Kalender Wisata Jatim 2023 ini dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), maskapai penerbangan, perhotelan, marketplace dan sejumlah pelaku usaha sektor pariwisata.

“Tentunya kami berharap dengan adanya peluncuran Kalender Wisata Provinsi Jawa Tmur 2023 ini akan menarik minat wisatawan mancanegara untuk lebih lama lagi tinggal dan mengunjungi objek wisata yang ada di Jawa Timur,” kata Khofifah saat Peluncuran Kalender Wisata Provinsi Jawa Timur.

Khofifah menceritakan bahwa dirinya sering bertemu dengan kolega mancanegara yang melakukan bussines meeting di Surabaya. Namun mereka menyatakan belum adanya objek wisata yang menceritakan tentang sejarah Jawa Timur,  budaya Surabaya, dan budaya daerah Jatim lainnya yang memungkinkan mereka untuk singgah lebih lama di Jatim.

Begitu pula di area Bromo, Tengger, Semeru (BTS). “Saya pernah beberapa kali melakukan diskusi dengan bupati/wali kota yang ada di kawasan BTS. Usai dari BTS, apa yang bisa kita jual kepada wisatawan,” ujar Khofifah.

Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting untuk mengenalkan indahnya bagian wisata di Jatim. Bagaimana kita harus bisa menarik beberapa titik untuk disinggahi oleh para wisatawan lebih lama.

Menurut Khofifah, jika wisatawan Australia datang ke Indonesia biasanya selama berminggu-minggu singgah di Bali. Namun, ke depan mungkin sebagian waktunya bisa dimanfaatkan untuk singgah di Jatim.

“Dari Bali bisa menyeberang ke Banyuwangi dan terus dilanjutkan ke Kawah Ijen untuk melihat Blue Fire. Dari Blue Fire kemudian ke Bromo melihat kawah Bromo. Setelah itu dilanjut menyeberang ke Gili Ketapang, sehingga bisa seminggu di Jawa Timur,” ujar Khofifah.

Kalender Wisata Jatim 2023 juga dinilai menjadi bagian penting bagi pertumbuhan sektor wisata kawasan paling ujung di Pulau Jawa ini. Karena selama ini rata-rata lama wisatawan asing menginap di Jatim hanya sekitar 2-3 hari dan selebihnya di Pulau Bali.

“Oleh karena itu, Kalender Wisata Jatim ini adalah upaya bagaimana kita menarik lebih banyak wisatawan asing untuk bisa singgah dan bermalam lebih lama di Jatim,” tandas Khofifah.

Dia mengatakan bahwa kebersamaan membangun Jatim melalui agenda ini merupakan bentuk keberhasilan strong partnership antara Forkopimda di Jatim dan seluruh stakeholder terkait.

Sesungguhnya, lanjut Khofifah, masih banyak potensi wisata alam yang indah di Jawa Timur. Seperti  Gili Labak di Sumenep, Madura. Tapi rupanya belum bisa menjadikan wisatawan tertarik lebih lama tinggal di situ.

Khofifah mengatakan, salah satu upaya agar wisatawan asing betah singgah di Jatim adalah terus berupa menjalin jejaring yang lebih luas dengan para pelaku wisata yang lain, Youtuber, blogger dan aktivis sosmed lainnya. “Sudah beberapa kali kita lakukan percobaan tapi kita masih belum menemukan format yang sesuai. Tapi kita perlu terus mengembangkan strong partenership. Sehingga kita bisa lebih kuat lagi,” tuturnya.

Pada peluncuran Kalender Pariwisata Provinsi Jawa Timur 2023 tersebut terdapat 254 event daerah dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim Hudiono menyebut, 254 event tersebut dibuat dalam buku elektronik (e-books) Kalender Wisata Jawa Timur Tahun 2023 lewat bit.ly/kalwis2023.

“Jumlah tersebut dapat bertambah karena adanya peningkatan pelaksanaan event di tahun berjalan,” terang Hudiono.

Ratusan event ini mulai dari skala lokal, nasional, dan internasional dengan kategori festival budaya, fashion carnaval, dan pertunjukan musik serta kuliner, upacara adat, maupun sport tourism.

Disbudpar Jatim, kata Hudiono, telah mengusulkan event unggulan di Jatim dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Dari 15 event yang diusulkan dan mengikuti kurasi tahap satu, terpilih sembilan event dari 150 event dari 34 provinsi di Indonesia untuk mengikuti kurasi tahap kedua dan saat ini menunggu hasil kurasi yang akan diturunkan pada Januari 2023 nanti,” ungkap Hudiono.

Sembilan event tersebut adalah Jember Fashion Carnaval, Festival Nasional Reog Ponorogo, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi, East Java Fashion Harmony, Festival Kresnayana Kabupaten Blitar, Festival Rujak Uleg Surabaya, Banyuwangi Ethno Carnival, Batu Street Food, dan Festival Rontek Pacitan.

Hudiono menambahkan, tujuan selanjutnya kalender wisata ini adalah agar tour dan travel dapat memasukkan event tersebut ke dalam paket wisata mereka.

‘Selain itu, agar stakeholder pariwisata dan media dapat membantu event budaya dan pariwisata Jatim,” pungkasnya. (Dwi Arifin)

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *