Anies Antara Ancaman dan Harapan
KEMPALAN: PEMILU sebagai arena kontestasi memilih pemimpin yang baik dan berintegritas adalah sebuah keniscayaan. Karena pemilu pada dasarnya adalah pesta politik rakyat, sehingga menjadi keharusan kalau pemilu harus menyenangkan dan menggemberikan.
Namun sayangnya bagi sebagian pihak yang kemaruk kekuasaan, dan menjadikan kekuasaan sebagai instrumen mengeruk kekayaan negara, pemilu menjadi arena perebutan kekuasaan, sehingga diksi perang dan pertempuran menjadi sebuah pilihan.
Semangatnya tidak lagi berkompetisi secara fair dan cenderung menghalalkan segala cara demi mempertahankan kekuasaan yang sudah dirasakan nikmatnya mengeruk kekayaan negara.
BACA JUGA: Menemukan Titik Tengah Pilpres 2024, “Say Good Bye To Oligarchie”
Tak heran kalau kemudian upaya – upaya kotor dijalankan secara terencana dan sistematis. Fitnah ditebarkan, berita hoax disemburkan, survey palsu digencarkan, opini sesat ditaburkan, rakyat dibungkam, oposisi diterkam. Mengingatkan kita pada masa masa orde baru.
Pemilu 2024 diopinikan dengan kengerian dan suasana ketidakpastian, padahal itu sejatinya adalah akal – akalan mereka untuk bisa lebih lama merampok kekayaan negara.
Mengapa ini bisa terjadi? Karena disana di deretan calon presiden ada nama Anies Baswedan.
Anies adalah ancaman bagi mereka, Anies tak bisa diajak kerjasama merampok kekayaan negara, dan Anies tak bisa dikendalikan oleh mereka, sehingga Anies diperlakukan sebagai musuh yang harus dijegal, dijatuhkan dan jangan sampai mendapatkan tiket atau bahkan menjadi presiden.