Qatar 2022, Ojo Dibanding-bandingke

waktu baca 3 menit
ILUSTRASI: FIFA World Cup 2022 Qatar (Foto: Istimewa)
Catatan Ekonomi Bambang Budiarto

KEMPALAN: Agus Purwanto memang tidak sepopuler Abah Lala, tapi itulah nama sebenarnya dari pencipta lagu “ojo dibanding-bandingke” yang meledak setelah dinyanyikan bocah cilik Farel Prayoga di hadapan presiden. Pesan dalam lirik lagu tersebut sederhana, khas pemikiran wong jowo yang tidak neko-neko. Supaya tidak menjadi pribadi yang senantiasa berusaha membanding bandingkan keberadaan dan capaian yang satu dengan yang lain.

Pesan mulia ini sepertinya juga tepat disematkan dalam gelaran FIFA World Cup – Qatar 2022 yang digelar sejak 20 November sampai 18 Desember 2022 ini. Adu prestasi dan membandingkan-bandingkan  kekuatan antar tim dari 32 negara memang sangat layak dan harus dilakukan. Terus, bagian mana yang tidak perlu dibanding-bandingkan ?.

Qatar yang berada di ranking 50 dunia sejak awal tidak perlu berkeringat berjibaku melalui babak pra kualifikasi, statusnya sebagai tuan rumah telah membuatnya lolos secara otomatis pada putaran final Piala Dunia 2022. Status sebagai tuan rumah inilah yang membuat negara berpenduduk tidak lebih banyak dari Jawa Timur ini menjadi perhatian dunia.

Negara kecil ber-luas 12.000 km2 ini ternyata ber GDP jumbo, dengan pendapatan per kapita US$ 61.276, Qatar yang dimerdekakan 1971 ini memiliki Index Pembangunan Manusia sangat tinggi, 0,855. Hampir 8 miliar pasang mata manusia dari seluruh penjuru dunia sekarang tertuju ke Qatar. Banyak yang baru menyadari bahwa kekayaan Qatar ternyata lebih dari yang dipikirkan orang-orang selama ini.

Untuk sampai pada kick off Qatar vs Ekuador, Qatar telah menghabiskan US$ 500 juta per minggu guna terwujud dan sempurnanya cukup banyak hotel, 8 stadion mewah megah mahal, jalan-jalan akses dari dan ke stadion, dan lain-lain termasuk  peningkatan fasilitas bandara. Maka tak heran, jadilah Qatar 2022 menjadi pergelaran termahal sepanjang sejarah, dengan US$ 220 atau Rp 3.452 triliun. Lebih dari 15 kali lipat pergelaran yang sama di Rusia 2018, FIFA pun telah mengalokasikan anggaran di kisaran Rp 6,91 triliun sebagai hadiah ajang empat tahunan ini.

Qatar, negara tanpa utang tanpa pengangguran tanpa pajak dan tanpa yang lain-lain ini cukup royal memfasilitasi warga negaranya, mulai lahir berkarya sampai kematiannya. Semua dipikirkan dan difasilitasi oleh pemerintah. Semua ini dapat dilakukan karena Qatar memang kaya. Qatar sangat kaya karena Qatar memiliki endowment factor. Endowment factor boleh dipahami sebagai factor yang asli yang berasal dari suatu daerah atau suatu negara. Cadangan gas alam dan minyak bumi yang begitu melimpah di Qatar adalah sebuah endowment factor yang pada gilirannya membawa Qatar pada capaian sejumlah indikator-indikator makro ekonomi.

Di luar Qatar dapat disebut negara-negara yang juga memiliki endowment factor seperti ini; Uni Emirat Arab, Bahrain, Brunei Darrusalam, dan lain-lain. Luar biasanya, negara-negara tersebut saat inipun ternyata juga mulai menyadari bahwa suatu saat cadangan minyak dan gas alam tersebut akan habis. Memahami hal ini saat sekarang mulai adu kreasi membangun sektor-sektor alternatif yang mempu untuk sampai pada pengamanan posisi pendapatan nasional. Boleh disebut sector pendidikan dan sektor pariwisata adalah sektor yang terus coba dibangun oleh banyak negara.

Fakta-fakta atas keberadaan endowment factor inilah yang tidak perlu dan ojo dibanding-bandingke. Yang dapat dan layak diperbandingkan adalah upaya-upaya untuk sampai pada capaian-capaian tersebut, membandingkan ide-ide untuk diperolehnya indikator-indikator positif makro ekonomi. Melihat itu semua pertanyaannya sekarang adalah, apabila keberadaan minyak dan bumi atau kekayaan alam lain yang ada namun belum diketahui dan belum diberdayakan, apakah juga sudah dapat disebut sebagai endowment factor? Salam.

Bambang BudiartoPengamat Ekonomi ISEI Surabaya, Dosen Universitas Surabaya, Redaktur Tamu Kempalan.com

Editor: Freddy Mutiara

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *