Corcoran G20

waktu baca 6 menit
Hina Batik Indonesia, Youtuber Mahyar Tousi Kena Mental Warganet /Twitter/ Instagram @MahyarTousi/

KEMPALAN: PELAKSANAAN KTT (konferensi tingkat tinggi) G20 di Bali berakhir. Indonesia merasa sangat bangga bisa menjadi tuan rumah yang sukses. Glorifikasi atau pengagungan KTT ini dilakukan secara total dan all out seolah menjadi pertaruhan hidup mati.

KTT ditutup dengan pesta gala dinner dan pertunjukan yang extravagant. Para pemimpin dunia diberi sajian pertunjukan tari dan nyanyi yang penuh gebyar kemewahan. Terlihat sekali bahwa KTT ini adalah pesta besar yang penuh gengsi. Indonesia sebagai tuan rumah ingin memamerkan kepada dunia bahwa kita jago dalam membuat sajian pertunjukan extravaganza.

Pertunjukan yang penuh kemewahan itu menjadi paradoks terhadap pesan utama yang dihasilkan oleh KTT. Para pemimpin dunia menyadari bahwa jalan ke depan suram, licin, dan berbahaya. Dunia terancam oleh kemungkinan perang dunia ketiga. Di tengah-tengah pelaksanaan KTT, konflik Rusia-Ukraina mencapai babak baru dengan menyasarnya sebuah rudal ke wilayah Polandia.

BACA JUGA: Prabowo dan Donald Trump

 Kalau terbukti bahwa rudal ini ditembakkan oleh Rusia, maka pasukan NATO, Pakta Pertahanan Atlantik Utara, akan membalas dengan menyerang Rusia karena Polandia adalah anggota NATO. Sejak awal NATO dan Amerika Serikat menahan diri untuk tidak terlibat dalam konflik langsung melawan Rusia di Ukraina. Tetapi, NATO akan menyerang jika anggotanya diserang. Rudal yang jatuh ke wilayah Polandia bisa menjadi pemicu perang besar.

Kondisi ekonomi ke dapan juga tidak kalah suram. Semua lembaga keuangan internasional mengingatkan datangnya bahaya resesi yang sudah ada di depan mata. Negara-negara besar sudah bersiap-siap menghadapi bahaya resesi. Tetapi, Indonesia masih tenang-tenang saja dan tetap berpesta, seolah tidak ada bahaya.

Membanggakan pelaksanaan G20 adalah hal yang wajar. Negara-negara peserta memuji pelaksanaan KTT Bali ini. Tetapi, glorifikasi yang berlebihan pada saat kondisi sedang suram bisa menyesatkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *