Vakumnya Liga 1 akan Pengaruhi Performa Timnas?
JAKARTA-KEMPALAN: Vakumnya kompetisi Liga 1 musim 2022-2023 dikhawatirkan akan mempengaruhi persiapan Timnas Indonesia dalam menghadapi tiga turnamen besar di tahun depan.
Sudah lebih dari satu satu bulan Liga 1 musim 2022-2023 vakum pasca terjadinya Tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan sekitar 136 orang pada awal Oktober lalu.
Vakumnya kompetisi ini dikhawatirkan Pengamat sepakbola, Tommy Welly akan mempengaruhi persiapan Timnas Indonesia dalam menghadapi tiga turnamen besar di tahun depan.
Tiga turnamen besar yang dimaksud adalah Piala Asia U-20 pada 1 hingga 18 Maret di Uzbekistan, lalu Piala Dunia U-20 dari 20 Mei hingga 11 Juni di Indonesia, dan Piala Asia 2023 yang berlangsung pada 16 Juni sampai 16 Juli 2023.
Pria yang akrab disapa Bung Towel itu mengatakan bahwa keadaan ekosistem sepakbola Tanah Air sangat mempengaruhi persiapan para pemain Timnas.
BACA JUGA: Pasrah, Iwan Bule Ungkap Penyebab Liga 1 Tak Kunjung Berlanjut
“Timnas akan terganggu karena timnas itu kan produknya PSSI. Kalau lihat Timnas itu ya PSSI. Jadi, kalau federasinya (PSSI) disibukkan dengan konflik lain atau isu lain yang menyita energi dan sebagainya, sudah pasti persiapan akan terganggu. Itu karena antara dorongan suksesi dengan kebutuhan objektif timnas pasti sulit untuk maksimal.” kata Bung Towel.
Komentar sepak bola asal Indonesia itu juga menggarisbawahi bahwa rekomendasi yang diberikan TGIPF dan Komnas HAM malah semakin mempersulit keberlanjutan kompetisi Liga 1.
“Apalagi jika dalam situasi seperti sekarang. Ada tekanan-tekanan terhadap PSSI, terutama buntut dari Tragedi Kanjuruhan, ada rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang seolah menyandera sepakbola.” ucap pria berusia 51 tahun itu.
“Karena rekomendasinya, tidak bisa kompetisi kalau tidak KLB. Belum lagi rekomendasi dari Komnas HAM, yang juga merekomendasikan pembekuan. Itu hal-hal yang sangat mengganggu, isu-isu konflik yang sangat mengganggu.” tambahnya.
“Pertama, secara aturan, unsur sepak bola tidak mungkin diabaikan, karena desakan itu akan bisa dianggap menyerempet intervensi. Kedua, buat PSSI pasti sangat mengganggu konsentrasi persiapan Timnas yang dalam kondisi normal untuk fokus persiapan tidak mudah, apalagi dalam kondisi sekarang. Jadi apakah isu-isu KLB bisa mempengaruhi pada persiapan tersebut? Ya sangat bisa.” tutup pria kelahiran 1971 itu.
(*) Edwin Fatahuddin