Relasi Sosial Manusia dan Alam Merupakan Penyebab Utama Banjir, Lalu Mengapa Hujan Disalahkan?

waktu baca 7 menit
produksi sampah di CFD JL. Ijen Kota Malang. (Foto: Alfaizi-kempalan.com)

KEMPALAN: AKHIR-akhir ini intensitas hujan dibeberapa daerah terutama pulau Jawab bisa di bilang cukup tinggi. Dilansir dari website resmi BMKG www.bmkg.go.id menyebutkan prakiraan hujan untuk 3 (tiga bulan ke depan yaitu periode November 2022 hingga Januari 2023 adanya peningkatan curah hujan. Sejumlah 40,3% Zona Musim di wilayah Indonesia saat ini terpantau sudah memasuki musim hujan.

Menurut BMKG dalam bulletin www.bmkg.go.id saat ini, fenomena La Nina Moderate, IOD Negatif dan Suhu Permukaan Laut di sekitar Indonesia yang hangat, masih bertahan dan di prakirakan akan berlanjut setidaknya hingga Desember-Januari- Februari 2022/2023. Pada bulan November 2022 hingga Januari 2023 mendatang, wilayah Indonesia umumnya diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi.

Wilayah-wilayah Indonesia yang terdampak curah hujan yang tinggi ini seringkali di landa banjir. Tidak jarang masyarakat pun menyalahkan intensitas hujan yang tinggi sebagai penyebab banjir. Namun apakah konstruksi pemikiran masyarakat tentang banjir yang dipengaruhi curah hujan ini benar? Adakah faktor-faktor lain yang menyebabkan banjir? Lantas jika benar hujan sama dengan banjir pantaskah kita menyalahkan tuhan sebagai aktor utama penyebab turunnya hujan?

BACA JUGA: Rampas Plastik Sebuah Kampanye Hidup Minimalis dari Plastik

Banjir yang terjadi pada beberapa wilayah di Indonesia khususnya di Jawa Timur wajib kita telaah dan analisis, apakah kepercayaan masyarakat tentang hujan sebagai penyebab banjir adalah suatu hal yang perlu kita sepakati Bersama begitu saja.

Provinsi Jawa Timur salah satu provinsi yang akhir-akhir ini cukup mendapatkan dampak yang cukup besar dari perubahan iklim di wilayah Indonesia, ya salah satu dampak akibat perubahan iklim ini adalah terjadinya banjir. Beberapa wilaya di Provinsi Jawa Timur yang sudah terendam banjir ini adalah Malang, Blitar, Banyuwangi, Lumajang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *