Rampas Plastik Sebuah Kampanye Hidup Minimalis dari Plastik

waktu baca 4 menit
BEBAS PLATIK: Pengunjung car free day mendapat pengggantian kantong plastik dengan totebag. (Foto: Haikal Ferdinan)

MALANG-KEMPALAN: Gaungkan Kampanye Hidup Minimalis dari Sampah Plastik Kader Hijau Muhammadiyah, Sosiologi UMM, dan Yayasan Rumah Harapan Berkolaborasi dalam Aksi Rampas Plastik

Aksi rampas plastik diinisiasi oleh Kader Hijau Muhammadiyah Malang Raya (KHM) sebuah gerakan yang mengkampanyekan pengurangan pemakaian plastik. Aksi rampas plastik ini sudah diadakan ke-tigakalinya. Pada aksi yang ketiga ini dilaksanakan di sepanjang Jl. Ijen Kota Malang pada minggu pagi (30/10/22).

Pada aksi rampas plastik yang ke-tiga ini Kader Hijau Muhammadiyah menggandeng mahasiswa Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang, dan Yayasan Rumah Harapan. Aksi yang digelar pada saat berlangsungnya car free day (CFD) Kota Malang berlangsung dengan meriah.

Dalam kampanye ini, para partisipan aksi melakukan penukaran totebag dengan plastic yang dibawa oleh masyarakat sasarannya adalah masyarakat yang membawa plastic dari hasil memburu jajanan disekitar Jalan Ijen yang diadakannya Car Free Day. Namun berbeda dengan dua tempat sebelumnya kali ini kampanye diikuti adik-adik Yayasan Rumah Harapan banyak memberikan warna baru dalam aksi kampanye Rampas Plastik ini.

Seluruh peserta aksi juga sangat berantusias dalam kampanye rampas plastik ini terutama adik-adik dari Yayasan Rumah Harapan, mereka dengan senang hati dan semangat mendekati masyarakat dan mencoba menukarkan plastik dengan totebag yang mereka bawa.

Fahmi Ahmad Fauzan berpendapat “harus adanya pemahaman masyarakat tentang bahaya plastic dan penanggulangan yang tepat terhadap sampah plastik menjadi tugas kita Bersama untuk saling meningkatkan satu sama lain, disini kami Kader Hijau Muhammadiyah sebagai salah satu kelompok masyarakat yang mencoba mengingatkan diri kami sendiri dan masyarakat luas akan bahaya-bahaya yang akan ditimbulkan dari sampah plastik ini”.

Salah satu aktivis KHM Aula Nuraini ketika ditanya perihal aksi ini, dan bagaimana perbedaan dengan aksi sebelumnnya dia menjawab “Menarik, kampanye kali ini agak berbeda dari yang sebelum-sebelumnya dan belum pernah nemu di Malang karena melibatkan anak-anak sebagai perangkat aksinya yang mana bisa jadi pengenalan dan pembiasan sejak dini untuk hidup lebih ramah lingkungan.”

“Kampanyenya sederhana jadi anak – anak mudah buat ngikutin. Selain pemahaman dan pembiasaan tentang ramah lingkungan, adik-adik juga belajar untuk berbicara atau public speaking kepada orang asing untuk mengajak menggunakan dan mengganti ke barang reuseable”. Lanjut Aula

“Kampanye lingkungan memang ada baiknya dilakukan dengan mengajak anak – anak, dalam artian bukan hanya orang dewasa saja karena di masa mendatang anak – anak akan tumbuh dan hidup menggantikan orang dewasa untuk menjaga kondisi lingkungan. Kalau sudah dilibatkan dari usia dini, tentu perilaku2 merawat lingkungan sudah akan terbentuk dan terbawa ketika dewasa.”

Moch Alfaizi salah satu mahasiswa sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang juga merupakan Kader Hijau Muhammadiyah berpendapat “kegiatan rampas plastik ini harus selalu konsisten dilakukan oleh Kader Hijau Muhammadiyah agar prespektif masyarakat mengenai plastic berubah dan sedikit demi sedikit mencoba menurangi penggunaannya”

“Sampah plastik yang kami tukar dengan totebag yang diberikan masyarakat akan kami bawa ke basecamp untuk dijadikan baik itu ecobrick maupun olahan kreatifitas lainnya, rencanaya hasil dari ecobrick ini akan dijadikan alat-alat penunjang belajar adik-adik Rumah Harapan semisal rak buku”.

“Kami mahasiswa prodi Sosiologi UMM sudah melakukan beberapa rangkaian pendampingan di Yayasan Rumah Harapan dan kami sengaja untuk memilih tema terkait lingkungan, sampah dan pengelolaannya, yang bertujuan untuk mengedukasi generasi penerus agar memahami apa itu lingjkungan dan senantiasa merawat lingkungan yang kita tinggali ini.”

“Oleh sebab itu kami mencoba melibatkan adik-adik Yayasan Rumah Harapan untuk turut serta dalam mengikuti kampanye ini, agar mereka bisaa belajar berbagai macam hal, langsung dilapangan terutama masalah isu-isu lingkungan khususnya sampah.” Tutup alfaizi.

“Masyarakat juga memberikan respon yang baik terhadap adik-adik Yayasan Rumah Harapan dengan rela memberikan kantong plastic yang mereka bawa untuk ditukarkan dengan totebag, ada juga masyarakat yang malah memberikan jajanan itu kepada adik-adik, dengan spontan adik-adik Yayasan Rumah Harapan memmberikan kecerian dan kegembiraan mereka pada masyarakat.”

Haikal Ferdinan salah satu pengurus Yayasan Rumah Harapan juga memberikan sedikit komentar mengenai aksi rampas plastik ini “alhamdulillah adik-adik bisa belajar lebih banyak mengenai permasalahan lingkungan yang ada disekitar mereka terutama sampah plastik.”

Beliau melanjutkan “Adik-adik juga bisa melatih keberanian untuk berbicara kepada masyarakat luas. Bisa dibilang belajar sambal bermainlah ya”. Tutup haikal salah satu pengurus panti yang ikut aksi rampas plastik ini.”

“Harapan setelah kami mengadakan kegiatan ini, kami Bersama masyarakat dapat dengan sadar tentang bahaya plastic dan krisis iklim yang salah satunya disebabkan oleh banyaknya limbah sampah yang dihasilkan oleh manusia, sehingga bumi yang kita tinggali ini menjadi rusak dan mengakibatkan beberapa bencana yang nantinya kita pula yang terdampak sebagai penghuni bumi ini. kami berharap dari kegiatan ini masyarakat juga mulai sadar dan mau bergerak menjaga lingkungan dan alam yang telah memberikan banyak sekali kebermanfaatan bagi umat manusia,“ tutup Fahmi Ahmad Fauzan selaku Koordinator Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) Malang Raya. (Moch Alfaizi)

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *