Eri Cahyadi Ingin Muhammadiyah dan NU Sinergikan Program untuk Kepentingan Umat

waktu baca 2 menit
Wali Kota Eri Cahyadi saat menggelar pertemuan dengan ketua PC Muhammadiyah dan ketua PC Aisyiyah Kota Surabaya, Kamis (27/10).

SURABAYA-KEMPALAN: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkomitmen melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam membangun kota. Hal itu disampaikan ketika menggelar pertemuan dengan ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Kota Surabaya di ruang sidang wali kota, Kamis (27/10).

Komitmen tersebut juga disampaikan Eri Cahyadi di setiap kesempatan kepada organisasi masyarakat (ormas) maupun warga.

Dalam kesempatan itu, Eri Cahyadi mendukung program- program yang akan dijalankan oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Hamri Al Jauhari dan Ketua Aisyiyah Surabaya Alifah Hikmawati. Program itu diantaranya adalah tim perawatan jenazah Aisyiyah, bimbingan untuk anak-anak dan pendampingan ibu hamil serta masih banyak lainnya.

“Saya selalu katakan, dalam membangun sebuah kota tidak bisa kalau pemerintah kota (pemkot) itu berjalan sendiri. Sehingga, kami juga membutuhkan seluruh lapisan masyarakat,” kata Eri Cahyadi.

Menurut Eri, program yang diusulkan itu bisa disinergikan dengan pemkot, asalkan ada dampak baik untuk masyarakat Kota Surabaya. Selain itu, lanjut Eri, program itu juga bisa dikolaborasikan dengan ormas lainnya agar berjalan lebih maksimal.

Eri Cahyadi yakin, ketika semua ormas itu bersinergi satu sama lain dengan pemkot, maka ke depannya akan berdampak baik untuk warga dan kota Surabaya. “Karena hadirnya Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) itu tujuannya hanya satu. Yaitu untuk kepentingan umat. Saya harap program – program itu juga bisa dijadikan satu dengan NU, Muslimat dan sebagainya,” ujarnya.

Alasan Eri ingin menyinergikan program-program itu bukan hanya untuk kepentingan umat. Akan tetapi juga untuk mencegah adanya perbedaan pandangan antar ormas. Ketika semua ormas bersatu dan bergerak bersama dengan pemkot, menjalankan program-program yang telah digagas sebelumnya. Maka, tidak akan ada lagi kemiskinan, gizi buruk dan pengangguran di Kota Surabaya.

“Karena saya ingin, Muhammadiyah dan NU itu bukan hanya berdakwah. Tapi saya ingin menunjukkan kepada masyarakat, bahwa kehadiran Muhammadiyah dan NU di Surabaya itu juga untuk menggerakkan ekonomi, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, serta membahagiakan warganya,” papar Eri.

Eri menambahkan, ketika Muhammadiyah dan NU hadir di setiap kelurahan dan kecamatan di Surabaya, maka tidak akan ada lagi paham radikalisme, tawuran antar geng dan sebagainya. Seperti yang disampaikan oleh Eri sebelumnya, pemkot telah membentuk Belajar dan Ngaji Bareng serta Puspaga di 19 Balai RW, sebagai sarana tempat berkumpulnya keluarga dan anak-anak.

“Di sinilah Muhammadiyah dan NU hadir memberikan pendampingan untuk keluarga dan anak. Saya berharap, dengan adanya Balai RW tidak ada lagi radikalisme dan tawuran. Jadi nanti PKK dan KSH juga bergerak bersama,” pungkasnya. (Dwi Arifin)

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *