Bekuk Harun Masiku Tidak Bisa, Penjual Es Diciduk Dibilang Bjorka
KEMPALAN: Aneh bin ajaib, begitulah makna dari judul tulisan Catatan Jumat ini.
Bagaimana tidak aneh, hampir semua media mainstream hari ini menurunkan berita Tim Khusus bentukan Menkopulhukam berhasil menciduk “Bjorka” yang berprofesi jualan es di Pasar Pintu Dagangan, Madiun.
“Bjorka” bernama Mohamad Agung Hidayatulloh, 21 tahun, warga Dusun Mawatsari Desa Banjarsari Kulon, Dagangan, Madiun.
“Bjorka” penjual es ini, diciduk oleh petugas tim khusus Rabu petang, 14/9 dibawa ke Polsek Dagangan. Lalu dibawa ke Mabes Polri.
Suprihatin, 48 tahun, ibu kandung Agung panggilan akrab yang dibilang “Bjorka” itu mengatakan bahwa anaknya sehari-hari jualan es. “Agung itu gaptek (gagap teknologi) gak punya laptop atau komputer. Apalagi bahasa asing (Inggris),” kata Suprihatin.
Agung merupakan anak kedua dari tiga anak pasangan Jumanto dan Suprihatin. Suami istri ini pekerjaannya petani.
Menurut Ferry Chasbulloh Ketua RT di Dusun tempat tinggal Agung, menyakini warganya bukan Bjorka yang sepekan ini diburu karena bikin gaduh menjadi hacker meretas data pemerintah. “Saya pribadi tidak percaya kalau Agung itu hacker. Dia gak punya kemampuan untuk itu. Dia tidak pernah berprilaku negatif. Saban hari Minggu ikut sholawatan bersama saya,” jelas Ferry.