LONDON-KEMPALAN: Tragedi di Wembley Stadium pada 28 Februari lalu sudah cukup memberikan pelajaran untuk Thomas Tuchel tentang siapa sosok terbaik di bawah mistar gawang Chelsea. Terutama saat harus menyelesaikan laga lewat babak adu penalti.
Potensi yang bisa terulang dalam final Piala FA 2021–2022 di Wembley, London, Sabtu malam. Tuchel dilarang salah taktik lagi. Ketika itu Tuchel menarik Edou (sapaan karib Mendy) dan memasukkan Kepa Arrizabalaga saat akan menjalani babak adu penalti.
Faktanya, keputusan Tuchel tersebut dibalas Kepa dengan gagal melakukan sekali pun penyelamatan plus gagal menjalankan tugasnya sebagai algojo terakhir. Dengan Edou duduk manis di bench ketika adu penalti, The Blues (julukan Chelsea) takluk 10-11 dalam adu penalti final Piala Liga.
BACA JUGA: Raih Trofi ke-9, Liverpool jadi Klub dengan Koleksi Gelar Piala Liga Inggris Terbanyak
Edou bermodalkan konfidensinya saat mempermalukan Mo Salah di babak adu penalti dalam second leg playoff Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika. Meski, di saat itu ada indikasi gangguan laser yang menyebabkan tembakan Salah melambung ke udara.
Di sisi lain, setelah terpinggirkan pada final Piala Liga ketika itu Edou tak mampu sekali pun menuntaskan adu penalti. Dari tiga kali berhadapan dengan adu penalti, ketiga-tiganya gagal dia jalankan dengan sempurna. Gawang kiper yang berusia 30 tahun itu dijebol Teemu Pukki (Norwich City), Burak Yilmaz (Lille OSC), plus Bukayo Saka (Arsenal) dalam derbi London (21/4).
Sebaliknya, setelah petaka akhir Februari itu, Kepa hanya sekali dipercaya Sang Profesor (julukan Tuchel) dalam Babak Kelima Piala FA melawan Luton Town (3/3). Kiper berkebangsaan Spanyol itu pun kebobolan dua gol.
BACA JUGA: Kepa Arrizabalaga: Main Dua Menit, Kebobolan 11 Gol
Tuchel hanya tertawa ketika ditanya apakah memainkan Kepa lagi dalam babak adu penalti.
’’Kepa berlatih menendang penalti dalam enam pekan! Aku takkan memberitahumu. Aku punya opini soal itu, tetapi aku takkan memberitahu kalian,’’ tutur Tuchel dikutip dalam laman resmi klub. Dia tidak menutup kemungkinan takkan mengulangi pemilihan kiper seperti di final Piala Liga yang berdampak kekalahan tersebut.
Tuchel pun tidak menutup peluang Kepa kembali berdiri di bawah mistar gawang. Tuchel tetap dengan pendekatan seperti biasanya: Menentukan starting eleven beberapa jam jelang laga.
’’Mari kita lihat bagaimana pertandingan itu akan kami berikan untuk Edou. Kami sudah punya rencana yang bisa kami ambil,’’ klaim pelatih sekompatriot dengan tactician LFC Jurgen Klopp dari Jerman itu.
Sebagai pemain yang ketika itu menjebol gawang Kepa dengan sepakan kerasnya menipu si penjaga gawang, bek LFC Virgil van Dijk pun ganti membidik gawang yang dijaga oleh Edou.
’’Itu tendangan penalti yang bagus. Sampai sekarang kami masih mengasahnya karena kami tahu momen itu akan terjadi (adu penalti lawan Chelsea),’’ tutur Van Dijk dikutip laman resmi klub.
Jordan Henderson dkk diketahui juga sudah melatih skema adu penalti. ’’Anda harus bisa konsisten. Anda butuh keberuntungan dalam eksekusi tendangan penalti. Tapi, Anda tentu masih harus melatihnya. Sebagai grup kami telah melakukannya (latihan tendangan penalti),’’ tuturnya.
’’Semoga kami bisa memenanginya tanpa harus adu penalti. Kalaupun harus melalui adu penalti, kami sudah siap,’’ sambung Van Dijk. (Yunita Mega Pratiwi)