Jokowi Diteriaki Warga dan Didemo Mahasiswa Sumenep
Catatan: Hambali Rasidi (kontributor)
KEMPALAN– Baru kali ini mahasiswa Sumenep bersuara lantang. Berani menolak kedatangan Jokowi. Berani melakukan aksi demonstrasi saat kunjungan resmi seorang presiden.
Penolakan dan rencana demo itu sudah beredar sejak Minggu malam 17 April.
Nur Hayat, Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep (BEMSU) merilis penolakan kunjungan Jokowi ke Kabupaten Sumenep.
Alasan BEMSU sederhana. Sejak Jokowi jadi Presiden Indonesia. Utang Indonesia menggunung. Harga BBM naik. Harga bahan pokok meroket. Sehingga rakyat Indonesia kini makin susah.
Sebagai solusi. BEMSU akan menerima Jokowi di Sumenep dengan catatan: Turunkan harga BBM. Stabilkan harga bahan pokok.
Gertakan BEMSU berlanjut melalui aksi demontrasi yang digelar di sisi barat Pasar Anom Baru Sumenep, Rabu pagi 20 April 2022.
Lokasi itu, menjadi pintu masuk Presiden Jokowi untuk menyerahkan BLT Migor dan PKH di dalam Pasar Anom setelah meresmikan Bandara Trunojoyo.
Namun, aksi BEMSU itu mendapatkan perlakuan kasar dari petugas keamanan.
Mahasiswa yang sedang mengambil gambar dan video untuk live streaming di platform medsos dihalangi. Kamera dan alat lainnya diambil paksa dan dihapus oleh petugas.
Sejumlah atribut demo mahasiswa juga dirampas. Poster dan Spanduk bertuliskan yang menuntut penurunan harga BBM dan harga bahan baku-diambil petugas.
Korlap aksi Moh. Choirul Anam memprotes tindakan semena-mena aparat. “Mahasiswa hanya ingin menyuarakan suara rakyat kepada presiden kok dihalangi,” ucap Anam kepada kempalan.
“Gambar dan video saat demo dihapus petugas. Tindakan petugas telah mencederai demokrasi dalam penyampaian aspirasi rakyat,” sambungnya.
Itu dari BEM SU. Lain lagi penolakan dari PMII Sumenep.