Selama Bulan Ramadhan, Kurma Menjadi Buruan Favorit Warga Surabaya

waktu baca 3 menit
Zuhair Salim seorang penjual Kurma di kawasan Ampel Surabaya

SURABAYA-KEMPALAN: Chief Sales dan Marketing Lawang Agung Pusat Kurma di area Ampel Surabaya, Zuhair Salim Basyrewan mengatakan, penjualan kurma di bulan suci Ramadhan kali ini meningkat.

“Ya Alhamdulillah, penjualan kurma masuk bulan Ramadhan ini meningkat, dikarenakan antusiasme muslim mempersiapkan berbuka puasa dengan kurma. Selain itu, kita mengedukasi sejak awal-awal Covid untuk mengkonsumsi kurma bukan hanya saat Ramadhan, namun setiap hari. Jadi kita kampanyekan sehat dengan konsumsi kurma tiap hari,” ujarnya saat ditemui di gerai Lawang Agung, Senin (11/4/2022).

Dari edukasi tersebut, dampak positif penjualnya cukup terasa. Bahkan, ada kenaikan jumlah penjualan hingga 60 persen.

“Alhamdulillah berdampaknya mulai saat ini orang antusias berbelanja kurma. Alhamdulillah sudah ada peningkatan dibanding dengan periode sebelumnya, sekitar 60 persen,” ungkapnya.

Ia membenarkan, jika penjualan kurma sempat lesu sepanjang Pandemi Covid 19. Dia mengatakan, adanya edukasi pentingnya menkonsumsi kurma, membuat warga kembali berbelanja kurma.

“Hampir semuanya ya penjualan selama Covid menurun. Namun dengan adanya edukasi tersebut, sedikit demi sedikit ada peningkatan penjualan,” terangnya.

Zuhair menerangkan, selain edukasi tersebut, jenis kurma yang dipasarkan juga mempengaruhi penjualan, karena permintaan konsumen juga cukup bermacam-macam.

“Kalau kurma yang terbaik memang jenis dari Saudi (Arabia), ada kurma Ajwa atau kurma Nabi, karena dari hadist Rasulullah SAW disampaikan siapa makan 7 butir di pagi hari, dia akan terlindung dari dua macam hal, yakni racun dan sihir,” ujarnya.

Berbagai macam kurma yang di jual Zuhair Salim

“Kurma yang dari Saudi yang menjadi tren yakni kurma Sukari, kurma dengan harga midel, tetapi harganya tidak terlalu mahal,” imbuh Zuhair.

Bahkan, lanjut Zuhair, tak hanya kurma dari Saudi Arabia, banyak kurma dari negara lain juga masih banyak peminatnya. “Kurma Mabrum, Kurma Shavawi seperti itu jadi buruan, dan itu best seller kita. Namun kurma-kurma kita jenis medium seperti kurma yang dilihat bersama-sama ini ada kurma-kurma dari Mesir, Tunisia, Iran juga menjadi buruan konsumen,” lengkapnya.

Dia menerangkan, jika satu Negara bisa memproduksi bermacam-macam kurma dengan kualitas dan rasa yang berbeda.

“Jadi 1 negara ada beberapa jenis dan berbagai macam ukuran, ada yang setengah, ada yang sekilo, kalau semuanya di total itu ada 70 lebih jenis item kurma,” ujarnya.

Disini, Zuhair menjual berbagai macam kurma, sehingga konsumen bisa memilih kurma kesukaan mereka.

Selain itu, harga yang ditawarkan juga bermacam-macam, tergantung dari jenis dan permintaan pelanggan.

“Paling murah, kita ada kemasan seperempat (Kilogram) harga sekitar 20 Ribuan, sampai paling mahal itu ada jenis Majol, biasanya yang paling mahal jenis Ajwa, namun saat ini lagi ada diskon sampai 40 persen,” ucapnya.

Meski begitu, masih banyak konsumen memilih 1 jenis kurma, dan yang paling dicari adalah kurma jenis Sukhari.

“Kalau dari customer secara menyeluruh, sekarang mainset dari customer lebih suka jenis Sukari. Alasannya rasa lebih lembut dan harga lebih terjangkau dibanding menengah. Tapi kalau rasa lebih enak Sukari,” tandasnya. (Ambari Taufiq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *