Ferdinand dan Anak Pak Lurah

waktu baca 6 menit
Gibran dan Kaesang. (IG)

KEMPALAN: Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean akhirnya ditangkap dan ditahan oleh polisi, Senin (10/1). Ini menjadi kode keras bagi pegiat medsos lain yang selama ini dianggap sakti, seperti Denny Siregar atau Abu Janda. Penahanan Ferdinand juga mengakhiri spekulasi bahwa para pegiat medsos ini dilindungi karena ada orang kuat sebagai bekingnya.

Sejak melempar cuitan ‘’Allahmu lemah’’ Ferdinand dalam posisi defensif dan terdesak. Ia berusaha membuat banyak argumen untuk menghindar. Ia mengaku mualaf dan meminta beberapa pihak untuk bertestimoni. Ferdinand juga mengajukan bukti bahwa ia punya problem mental dengan kebiasaannya berbicara dengan dirinya sendiri.

Ferdinand mengaku sering berdialog dengan suara-suara di dalam dirinya sendiri, sehingga kemudian memunculkan cuitan ‘’Allahmu lemah’’. Argumen Ferdinand ini tidak cukup kuat bagi polisi untuk meloloskan Ferdinand.

Penahanan Ferdinand seperti sebuah gol penyama kedudukan dalam pertandingan sepakbola. Belakangan ini, dua kubu suporter di medsos saling adu chanting pro dan kontra setiap hari. Penahanan Ferdinand dianggap sebagai gol balasan atas penahanan Habib Bahar Smith (HBS) di Polda Jawa Barat.

Pendukung HBS memprotes penahanan yang dilakukan dengan proses cepat. Hanya sehari diperkisa HBS langsung ditahan. Para pendukung HBS kemudian mendesak agar Ferdinand juga segera ditahan. Sorak sorai pun pecah seperti suasana pertandingan di stadion bola.

Para pendukung Ferdinand menjadi senyap, kaget karena kebobolan gol balasan yang cepat dari serangan balik yang tidak terduga. Ada yang menyesalkan penahanan ini karena menganggapnya bukan berdasarkan pertimbangan hukum murni, tetapi ada unsur politik dan tekanan publik dan netizen.

Kubu yang berseberangan pun berargumen serupa. Penahanan HBS—dan juga pemenjaraan Habib Rizieq Shihab—dianggap mempunyai unsur politik yang kental. Tekanan opini di medsos memengaruhi keputusan itu. Pertimbangan-pertimbangan politis juga dianggap menjadi faktor penting yang memengaruhi keputusan itu.

Untuk sementara skor dianggap sama 1-1. Pertandingan belum selesai. Bahkan jedah setengah main pun belum. Pertandingan baru memasuki menit-menit awal, tetapi sudah ada gol-gol cepat yang sangat mungkin akan ditambahi dengan gol-gol lain yang tidak terduga.

Potensi gol yang tidak terduga juga muncul pada hari yang sama (10/1). Aktivis demokrasi Ubedillah Nurdin melakukan solo run dengan sangat berani menerobos pertahanan lawan seorang diri. Ubed melaporkan sepasang ‘’Anak Pak Lurah’’ ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) atas dugaan cuci uang atau money laundering.

Dua Anak Pak Lurah itu adalah kakak-beradik Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. Keduanya adalah putra Presiden Joko Widodo. Gibran sekarang menjadi walikota Surakarta dan Kaesang sekarang menjadi pengusaha muda yang lagi moncer.

Kakak beradik ini dilaporkan karena diduga melakukan cuci uang hasil pembalakan hutan. Gibran dan Kaesang diduga punya kaitan bisnis dengan perusahaan yang melakukan tindakan kriminal pembakaran hutan.

Ubedillah mengatakan pelaporan tersebut didasari temuan relasi bisnis antara perusahaan Gibran dan Kaesang dengan perusahaan SMG yang terjerat kasus kebakaran hutan di Palembang pada 2015. Ubed melihat ada keganjilan dari relasi bisnis antara perusahaan yang dibentuk anak presiden dengan anak petinggi perusahaan yang pernah terjerat kasus kebakaran hutan itu.

Perusahaan yang dibentuk anak pak lurah dengan anak petinggi SMG mendapat kucuran dana dari perusahaan ventura. Ubed mempertanyakan, apa mungkin perusahaan baru seumur jagung dapat kucuran dana jika perusahaan itu bukan milik anak pak lurah.

Ada unsur abuse of power dalam transaksi ini. Ada bau KKN (korupsi kolusi dan nepotisme) yang menyengat dalam transaksi ini. Ubed melihat pelaporannya sebagai upaya untuk menegakkan asas presumption of innocence, praduga tidak bersalah. Tidak ada unsur politisasi dalam proses pelaporan ini. KPK harus mengusut kasus ini, dan jika terbukti ada pelanggaran hukum harus ditindak, dan jika tidak terbukti berarti nama anak pak lurah clean and clear.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *