Sensasi Loh Kean Yew Berbuah Gelar Juara Penuh Sejarah

waktu baca 2 menit
Loh Kean Yew setelah menerima penghargaan sebagai pebulutangkis terbaik dari nomor tunggal putra Kejuaraan Dunia Bulutangkis, Minggu (19/12) (Foto: BWF)

HUELVA-KEMPALAN: Bukan pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia yang mencatat histori dalam gelaran Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021. Melainkan pebulutangkis dari Singapura, Loh Kean Yew, yang jadi sensasinya di tunggal putra.

 

Dalam final tunggal putra yang berlangsung di Palacio de los Deportes Carolina Marin, Huelva, Minggu malam (19/12), Kean Yew mengakhiri sensasinya sebagai “pembunuh raksasa” di ajang Kejuaraan Dunia kali ini.

Berstatus sebagai non unggulan, pebulutangkis 24 tahun itu sudah langsung memulangkan juara Indonesia Open 2021 dan BWF World Tour Finals 2021 di Nusa Dua, Bali, sebulan lalu, Viktor Axelsen sejak Putaran Pertama.

Lalu, di babak semifinal, giliran finalis Indonesia Masters 2021 yang juga sekompatriot Axelsen, Anders Antonsen yang dipulangkan. Antosen yang juga finalis Kejuaraan Dunia Bulutangkis dua tahun lalu itu dipaksa menyerah 21-23, 14-21.

Dalam final, giliran pebulutangkis peringkat ke-15 BWF sektor tunggal putra Srikanth Kidambi dari India yang jadi tumbalnya. Juara Hylo Open 2021 itu mempecundangi Kidambi via straight game 15-21, 20-22.

’’Saya super super gembira. Ini bagaikan mimpi, dan sekarang saya merasa mimpi itu sudah jadi nyata,’’ ungkap Kean Yew. ’’Saya merasa terhormat memberi medali emas pertama Singapura di Kejuaraan Dunia,’’ sambungnya.

Walaupun berkebangsaan Singapura, tetapi dia dilahirkan di Penang, Malaysia. Karenanya, Kean Yew lebih sering menonton aksi-aksi pebulutangkis Malaysia Lee Chong Wei, idolanya. Selain itu, dia juga mengidolakan Lin Dan.

’’Saya sering menyaksikan mereka bermain dalam laga-laga final seperti yang hari ini saya lalui, dan sekarang saya di sini sebagai pebulutangkis juara dunia. Sukar untuk dipercaya,’’ sambung Kean Yew.

Keberhasilan Kean Yew ini jadi lompatan terbesar dalam partisipasinya di Kejuaraan Dunia. Dia dua tahun yang lalu mentok hanya bisa berjuang sampai di Babak 16 Besar sebelum disingkirkan Chou Tien-Chen.

Keberhasilan pebulutangkis peraih medali perak dalam SEA Games 2019 di Filipina itu menjadi sejarah dalam dunia perbulutangkisan Singapura. Dia jadi orang Singapura pertama yang mampu memenangi Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Orang Singapura pertama yang mampu memenangi di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Dua tahun lalu, tunggal putri Singapura Yeo Jia Min tersingkir di babak perempat final. Masih di sektor tunggal, pada edisi 2007, Ronald Susilo juga mentok hanya bisa bersaing sampai di babak tersebut.

Sedangkan di sektor ganda, pada edisi yang sama ganda putri Jiang Yanmei/Li Yujia pun juga tersingkir di babak perempat final. Pencapaian serupa yang didapatkan ganda campuran Chayut Triyachart/Yao Lei edisi 2011. (Channel News Asia, The Strait Times, Yunita Mega Pratiwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *