Chomsky dan Peran Antagonis Intelektual

waktu baca 9 menit
Noam Avram Chomsky (foto:ist)

KEMPALAN: Pada 7 Desember 2021, Noam Avram Chomsky berulang tahun ke-93. Meski tak lagi muda, namun ia masih menjadi rujukan bagi para aktivis dan terus produktif menghasilkan karya yang menentang banyak pemimpin lalim dan diktator di banyak belahan dunia, termasuk di era mendiang Presiden Soeharto di Indonesia.

Selama hidupnya Noam Chomsky telah menjadi pembuat onar intelektual terkemuka. Buku dan pidatonya telah membantu menjelaskan bagaimana dunia yang dijalankan oleh perusahaan dan miliarder yang telah menyebabkan perang tanpa akhir dan bencana perubahan iklim.

Termasuk kritiknya terhadap Jeff Bezos, pemilik Amazon yang mengklaim kepeduliannya terhadap kesejahteraan karyawan. Chomsky mengungkap fakta bagaimana sikap buruk sang miliarder no 1 dunia itu terhadap buruh.

Dia mengajak melihat gudang Amazon.

“Kondisi kerja mereka sangat mengerikan. Jika Anda ingin melihat sikapnya terhadap orang-orang yang bekerja, lihatlah orang-orang yang melakukan pengiriman. Sistemnya dibangun dengan hati-hati sehingga pengemudi yang mengantarkan barang bukan karyawannya,” ujar Chomsky.

“Mereka dijalankan oleh perusahaan kecil yang kontrak dengan Amazon, yang berarti bahwa mereka dapat memiliki upah dan pengawasan yang mengerikan untuk memastikan bahwa pengemudi berlomba secepat mungkin ke tempat yang mereka tuju. Dan Jeff Bezos dapat berkata, “Saya tidak tahu apa-apa tentang itu; mereka bukan karyawan saya.” Bezos menentang serikat pekerja karena mereka adalah satu-satunya cara pekerja dapat mempertahankan diri dari pemangsa seperti Jeff Bezos,” jelas Chomsky.

Dia dikenal sebagai tokoh intelektual yang berani ”melawan arus” mapan (atau istilah populernya sebagai antikemapanan). Chomsky sangat menentang kalangan kolega yang disebut-sebutnya sebagai ”pembebek garis resmi kebijakan Amerika Serikat,” bahkan para elit pemerintahan di Amerika Serikat (AS) sendiri.

Berbagai tulisan, artikel, dan pendapatnya yang sering menyentakkan publik dan elit pemerintahan AS, bahkan hingga masa pemerintah Trump dan Biden di masa sekarang. Chomsky menulis dalam perspektif yang berbeda dan sangat keras menghantam seputar peran AS di berbagai tempat di dunia mulai dari Nikaragua, Amerika Tengah, Vietnam hingga Timur Tengah.

Dalam buku barunya, Chomsky for Activists yang terbit 31 Desember 2020, dia mencatat keterlibatan politiknya sendiri kembali ke gerakan hak-hak sipil dan antiperang tahun 1960-an, dan menawarkan pelajaran dan peringatan bagi para aktivis saat ini.

Dari buku itu tergambarkan bagaimana dia konsisten dengan pendapatnya. Chomsky selalu berpendapat bahwa intelektual harus memainkan peran antagonis dalam masyarakat. Esainya tahun 1967, “The Responsibility of Intellectuals,” menawarkan kritik yang menghancurkan atas keterlibatan para intelektual dan birokrat kebijakan dalam bencana Vietnam, menasihati bahwa orang Amerika harus “mengikuti jalan integritas, ke mana pun itu mengarah.”

Dicirikan oleh banyak konservatif dan beberapa di kiri sebagai angkuh dalam kritiknya terhadap AS, dia tidak goyah dari mengkritik kepuasan moral Amerika dan penyalahgunaan kekuasaan.

Next: Pendapatnya berbeda dengan opini umum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *