Waswas dengan Girboks Mad Max
JEDDAH-KEMPALAN: Kepedean pembalap Red Bull Racing Honda Max Verstappen dengan tak mengganti girboks baru sebelum Grand Prix Arab Saudi, di Jeddah Corniche Circuit, Jeddah, benar-benar kena batunya.
Bukannya membawa mobilnya Red Bull RB16B melesat lebih kencang dengan girboks lamanya, Verstappen malah bikin ketar-ketir tim Red Bull. Apalagi setelah insiden tikungan terakhir pada sesi kualifikasi, Minggu dini hari (5/12).
Gara-gara menabrak dinding pembatas pada tikungan terakhir, Verstappen kehilangan possi pole position yang “dirampas” pembalap Mercedes AMG Petronas Lewis Hamilton, Verstappen bakal memulai balapan dari grid ketiga dalam sesi balapan Senin dini hari (6/12).
Bukan hanya tentang pole position yang hilang. Begitu pula dengan peluangnya menjegal streak podium teratas Hamilton. Mad Max (julukan Verstappen) harus mengejar Hamilton bermodalkan kondisi girboks pascatabrakan.
’’Mari berharap girboks di mobilnya tidak mengalami kerusakan, dan tinggal kita lihat apa yang dapat kami lakukan besok (Senin dini hari),’’ ucap Team Principal Red Bull Christian Horner ke Sky Sports.
Penasihat tim Red Bull Helmut Marko kepada Servus TV mengaku pihaknya belum mengetahui seberapa besar kerusakan pada girboks di RB16B Verstappen itu. ’’Kami harus membongkar dan melihatnya terlebih dahulu,’’ sebut Marko.
Terkait dengan upaya mengganti girboks, Marko menyebut Red Bull tidak berani melakukannya. Bayang-bayang penalti grid jadi alasannya. Dengan start dari grid ketiga, jika mengganti girboks maka Verstappen bisa mundur lima grid. Itu yang tidak diinginkan Red Bull.
Di sisi lain, Marko pun tak berharap Verstappen bernasib sama seperti yang terjadi pada pembalap Scuderia Ferrari Mission Minnow, Charles Leclerc, dalam Grand Prix Monaco di Monte Carlo, 23 Mei lalu.
Menuntaskan sesi kualifikasi sebagai pole position, cuma gara-gara girboks-nya bermasalah pascatabrakan dia pun jadi gagal start. Red Bull pun takkan mengambil resiko apapun dengan girboks Verstappen.
’’Andaikan girboks mengalami kerusakan atau sekilas seperti itu, maka kami terpaksa harus menggantinya. Sulit untuk menyalip Mercedes dan Hamilton di sini, tetapi tetap saja kami harus melakukannya (mengganti girboks jika terjadi kerusakan),’’ tutur Marko. (Yunita Mega Pratiwi)