Ribuan Tahanan Politik Myanmar Dibebaskan, Komunitas Internasional Masih tidak Senang
NAYPYIDAW-KEMPALAN: Ribuan tahanan politik yang sebelumnya ditangkap oleh Junta Militer Myanmar telah dilepas pada hari Selasa (19/10). Dalam pelepasan tersebut, terdapat beberapa tokoh penting semisal juru bicara dari partai yang dibuat oleh Aung San Suu Kyi hingga komedian terkenal.
Tahanan politik diperlihatkan berjalan dan disambut oleh orang kesayangannya dan keluarganya setelah media setempat mengatakan bahwa ada pemberian amnesti bagi lebih dari 5,600 orang pada Minggu silam.
Media setempat memberitahukan informasi mengenai pemberian amnesti setelah pemimpin kudeta, Min Aung Hlaing mengatakan bahwa pada saat ini negaranya sedang dalam krisis politik dan banyak orang yang berupaya keluar dari penjara di Yangon dengan harapan dapat bertemu dengan orang yang disayangi.
Mengutip dari Aljazeera, salah satu reporter media tersebut mewawancarai seseorang yang sedang menunggu anaknya lepas dari penjara.
“Saya telah datang semenjak kemarin hari, namun belum terlihat nampaknya. Semoga hari ini dia dilepaskan dari penjara. Ia telah berada di penjara selama delapan bulan. Saya mendatangi ke sini karena saya mendengar bahwa banyak demonstran yang akan dilepaskan dari penjara” ucap salah seorang ibu yang sedang menunggu anaknya keluar dari penjara.
Asosiasi Penahanan Politik (AAPP), salah satu kelompok penggerak HAM setempat mengatakan bahwa pihaknya telah menghimpun banyak data sebagai akibat dari adanya protes besar-besaran pada beberapa bulan silam. AAPP mengatakan bahwa sekiranya 9,000 orang dipenjara dan 1000 orang terbunuh.
Pihaknya juga memiliki rasa skeptis bahwa pelepasan tahanan tersebut hanya sebuah pengalihan isu belaka.
“Pelepasan penahanan tersebut bukan karena Junta Militer merubah apa yang diyakininya di dalam hati. Pada saat ini, Junta sedang mencari tiga hal dari dunia internasional yaitu Uang, senjata dan legitimasi. Dengan adanya tekanan dari dunia internasional terhadap tiga hal yang diinginkan tersebut, maka secara langsung akan dapat membantu rakyat Myanmar dalam menjaga HAM dan menyelamatkan negaranya” ucap AAPP.
(Aljazeera, Muhamad Nurilham)