Selamat Jalan, Liem Ou Yen

waktu baca 2 menit
Mendiang Liem Ou Yen dalam sebuah acara amal

SURABAYA-KEMPALAN: Selamat jalan Liem Ou Yen alias Djono Antiwijono, ketua koordinator Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya yang juga menjadi ketua yayasan Adijasa Surabaya. Dia wafat (7/7) dalam usia 76 tahun setelah dua hari dirawat.

Liem juga menjadi ketua harian Yayasan Bhakti Persatuan dan menjadi ketua harian Lima Bhakti, serta menjadi penasihat klenteng Shiang Yu Wei.

Mendiang juga penasihat Yayasan Haji Muhhamad Chenghoo Surabaya.

Dengan aktifitasnya super sibuk menjadi pengusaha di Kembang Jepun ia masih sempat mengurusi kegiatan sosial masyarakat Tionghoa dalam bakti sosial bagi sembako dan vaksin gratis pada masyarakat tanpa membedakan suku, agama dan ras saat pandemi Covid19.

Ia mengawasi langsung penyemprotan disinfektan di persemayaman Adijasa saat menjelang meninggal dunia.

Dia wafat 7/7 di rumah sakit Adihusada (Zhong Hua Ie Yen) karena sesak napas setelah dua hari dirawat.

Kabar terakhir istrinya juga dalam perawatan akibat Covid19.

Wafatnya Liem Ou Yen mengejutkan banyak pihak terutama  tokoh masyarakat Tionghoa. Salah satu sahabat karib mendiang yaitu Chandra Wurianto (Wu Chien Chang) mengucapkan duka-cita yang mendalam. “Saya mengenang beliau sebagai orang yang baik, hati, setia kawan, jujur, bicara sesuai kenyataan dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap orang lain,” jelas Chandra Wurianto, yang juga ketua Fobi Jatim.

Teman dekat mendiang lainnya Chen Jong Gik juga terkejut dengan wafatnya Liem yang begitu cepat. “Saya merasa kehilangan. Beliau taat beribadah ke klenteng saat Ju Iek, Se U serta selalu menjadi penasihat bagi kita dalam menghadapi berbagai persoalan,” ujarnya.

Sosok Liem Ou Yen merupakan salah satu tokoh masyarakat Tionghoa yang disegani berbagai yayasan tionghoa di Jatim, karena senioritasnya, kredibilitas, keaktifan,  dan jaringan kerjasama dengan berbagai pihak.

Ketulusan hatinya membantu orang lain adalah nilai positif yang perlu diteladani oleh para generasi muda Tionghoa.

Kegiatan bakti sosialnya sudah dilakukan lama,  seperti di 2009 menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak akibat meletusnya gunung Merapi di Jateng.

Setiap tahun mendiang melakukan bakti sosial memberi bingkisan Idul Fitri menjelang lebaran di masjid Chenghoo, masjid Al Akbar, kantor PWNU Surabaya, serta panti asuhan se- Surabaya.

Selamat jalan Liem Ou Yen yang akan merayakan ulang tahun ke 76 pada 31 Juli. Semoga jasa kebajikanmu akan mengantarmu ke Surga Sukhavati, dan kami akan selalu mengenang jasa kebajikanmu. (acong sunardi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *