Uni Emirat Arab Investasikan 10 Milyar Dolar ke Indonesia, Proyek Besar untuk LPI
ABU DHABI-KEMPALAN: Menurut kantor berita nasional Uni Emirat Arab pada Selasa (23/3) menyatakan bahwa negaranya akan berinvestasi di dana kekayaan kedaulatan (sovereign wealth fund) Indonesia yang akan digunakan untuk proyek di dalam negara Asia Tenggara itu.
Hal ini menjadi komitmen investasi luar negeri yang terbesar bagi Indonesia Investment Authority (INA)/Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dan yang pertama semenjak diluncurkan pada Februari. Sebelumnya pihak berwenang mengatakan bahwa INA juga menerima komitmen hampir 10 juta dolar sebelum diluncurkan dari perusahaan dan agen global seperti US International Development Finance Corporation dan Japan Bank for International Cooperation, serta sejumlah dana pensiun luar negeri.
Pemerintah pusat di Jakarta akan menyemai dana dengan $ 5 miliar dalam bentuk tunai dan aset lainnya. Tidak seperti banyak dana kekayaan kedaulatan lainnya, yang mengelola pendapatan minyak berlebih atau cadangan devisa, INA mencari dana asing sebagai investor bersama untuk membiayai pembangunan ekonomi negara dan membantu pemulihan pandemi.
Investasi UEA akan digunakan untuk proyek infrastruktur, termasuk jalan dan pelabuhan, dan juga pariwisata, pertanian dan “sektor strategis” lainnya, kantor berita negara WAM melaporkan yang dikutip Kempalan dari Asharq Al-Awsat.
Pengumuman itu diterima dengan baik oleh Indonesia dan juru bicara Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi mengatakan bahwa investasi tersebut akan “membantu mempersempit kesenjangan antara kapasitas pendanaan dalam negeri dan kebutuhan akan program pembangunan.”
Investasi ini adalah pelaksanaan dari perintah Syaikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Komandan Utama Angkatan Bersenjata UAE. Investasi ini, menurut Gulf News, akan berfokus pada sektor strategis di Indonesia, termasuk infrastruktur, jalan, pelabuhan, pariwisata, agrikultur, dan sektor menjanjikan yang lainnya yang memiliki potensi untuk berkembang secara ekonomis dan sosial. (Asharq Al-Awsat/Gulf News, rez)
