Mulai RS hingga Puskesmas, Warga Surabaya Antusias Divaksinasi Covid-19

waktu baca 4 menit
Sejak pagi, Sabtu (27/2), puluhan warga dari beragam kalangan sudah antusias mengantre vaksin di Puskesmas Medokan Ayu Surabaya.

SURABAYA-KEMPALAN: Hari masih pagi. Akhir pekan. Sabtu (27/2). Pukul 8.10 WIB. Kesibukan intensitas tinggi sudah kasat mata terlihat di Puskesmas Medokan Ayu, Surabaya. Puluhan orang mendaftarkan diri untuk melakukan swab PCR di bagian depan gedung berwarna hijau itu.

“Ayo, ini formulirnya utk swab PCR. Diisi dulu di bagian sini, sini, dan ini saja,” terang seorang petugas. Petugas laki-laki itu kemudian membagikan botol sampel untuk swab yang sudah diberi nama untuk masing-masing suspect dan orang dalam pemantauan (ODP).

Sabtu pagi (27/2), mobil ambulans Puskesmas Medokan Ayu sudah mobile ke luar untuk menangani pasien suspect Covid di salah satu perumahan di Surabaya Timur.

Tidak lama kemudian datang Sabda, perawat Puskesmas Medokan Ayu, yang berpakaian full face APD (alat pelindung diri). Sabda pun mulai melakukan swab PCR terhadap puluhan orang tersebut hingga selesai beberapa jam kemudian. “Nanti hasilnya saya beritahukan ya Pak,” ujar Sabda.

Dalam hitungan menit, mobil ambulans Puskesmas Medokan Ayu juga bergerak keluar. Ada dua mobil ambulans yang tengah parkir. “Mobil siapa ini menghalangi jalan?” tanya sopir ambulans ke sekelilingnya. “Mundur saja. Atred. Belok sedikit,” jawab petugas Puskesmas yang lain.

Sabda, nakes Puskesmas Medokan Ayu dengan APD full face melakukan swab PCR, Sabtu pagi (27/2). Swab PCR ini gratis bagi orang dalam pemantauan Puskesmas.

Dua nakes Puskesmas Medokan Ayu berpakaian full face APD kemudian tiba. Setelah memeriksa kelengkapan mobil ambulan dari bukaan bagasi pintu belakang mobil, nakes langsung masuk ke dalam mobil. “Ini lokasinya suspect ada di mana ya?” tanya salah seorang nakes. Nakes yang lain menjawab dengan nama sebuah perumahan di kawasan Surabaya Timur.

Di samping gedung Puskesmas, bersisian dengan antrean lansia yang hendak menjalani vaksinasi, dr. Enny Widjajanti juga sibuk melayani pasien di Poli ISPA. “Mohon maaf, saya keluar-masuk, karena tenaga dokter lagi terbatas. Ini resepnya ya Pak, nanti obatnya diambil di sana. Ketuk jendelanya,” ujar dr. Enny.

dr Enny Widjajanti sibuk menangani pasien di Poli ISPA, Puskesmas Medokan Ayu, Sabtu (27/2).

Kepala Puskesmas Medokan Ayu Surabaya dr. R.Moch Choirullah mengatakan Poli Swab PCR di Puskesmas yang dipimpinnya hanya melayani pasien yang memiliki kontak erat dan berada dalam pantauan puskesmas. “Tidak bisa untuk swab mandiri. Pasien harus terdata sebagai pasien pantauan atau tracing Puskesmas Medokan Ayu,” ujar dia.

Selain itu, kata Choirullah, juga untuk pasien suspect. Pasien yang memiliki gejala khas Covid-19 dan ada rekomendasi dari dokter Puskesmas. “Selain itu, untuk operasi yustisi alias razia dan atas instruksi langsung dari walikota,” katanya.

Sementara itu di bagian samping gedung Puskesmas puluhan lansia tengah mengantre untuk mendapatkan vaksinasi Covid. Hingga tengah hari, secara total, jumlah mereka pun bertambah menjadi ratusan dalam sehari. “Bapak dan Ibu peserta vaksinasi nomor 35, 36, dan 37 silakan masuk,” bunyi pelantang suara di Puskesmas.

“Kita pekan ini memulai vaksinasi Covid-19 untuk tahap 2. Di tahap 2 yang divaksinasi adalah untuk kategori PNS, lansia dan pekerja media atau wartawan. Besok Jumat (26/2), staff protokoler humas Pemkot juga akan stand by di lokasi vaksinasi RS Soewandhi. Humas akan mengatur kedatangan dan pendaftaran awak media,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya drg. Febria Rachmanita, M.A kepada portal berita kempalan.com.

Antusiasme yang sama terjadi di RSUD dr. Soewandhi di Kapas Krampung, Surabaya, Jumat (26/2) kemarin. Di rumah sakit milik Pemkot Surabaya itu misalnya, sejak pukul 8.00 pagi ratusan orang sudah mengantre di sana untuk divaksinasi Covid.

“Duduknya jaga jarak ya. Mejanya diatur di sini. Supaya tidak semua nerombol masuk. Kalau ada yang kosong kita panggil masuk sesuai kapasitas kursi untuk tetap menjaga protokol kesehatan,” ujar seseorang yang dipanggil dokter. “Pemanggilannya kami selang-seling ya antara awak media dengan lansia yang juga bersamaan vaksin hari ini,” terang nakes RSUD Soewandhi. (freddy mutiara)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *