Ganyang Malaysia

waktu baca 6 menit

KEMPALAN: INDONESIA dan Malaysia disebut sebagai negeri serumpun karena sama-sama berasal dari ras Melayu. Kita menyebut Malaysia sebagai negeri jiran, yang berarti tetangga. Karena bertetangga, kedua negara itu sering terlibat cekcok, mulai urusan yang remeh-temeh sampai ke urusan yang paling serius sampai mengakibatkan perang terbuka.

Persaingan dua negara itu terjadi mulai dari saling berebut wilayah geografis sampai saling klaim soal warisan budaya, seperti reog Ponorogo dan batik. Anak-anak muda generasi milenial yang tidak merasakan atmosfer persaingan politik atau budaya kedua negara bisa merasakannya dari ketegangan pertandingan sepak bola antara kedua negara. Setiap kali kedua negara bertanding dalam berbagai even, aroma ‘’derby serumpun’’ selalu dipenuhi dengan ketegangan dan intensitas persaingan yang tinggi.

Timnas Indonesia boleh kalah dari negara lain, asal tidak kalah dari Malaysia. Begitu narasi yang muncul di setiap pertandingan derby serumpun. Dalam perhelatan SEA Games di Vietnam tahun ini Indonesia gagal lolos ke final karena diadang oleh Thailand. Kendati begitu suporter timnas Indonesia tetap puas karena bisa mengalahkan Malaysia untuk merebut medali perunggu.

BACA JUGA: Bandar, Bandit, Badut

Pepatah Melayu mengatakan, jauh bau bunga dekat bau bangkai. Dua tetangga itu seperti dua bersaudara, kalau saling berjauhan merasa rindu, ketika berdekatan suka bertikai. Dua negara bertetangga itu beberapa kali terlibat pertengkaran memperebutkan wilayah perbatasan. Salah satu yang paling serius terjadi pada 1962 ketika akan berdiri negara Federasi Malaysia yang akan menggabungkan Sabah, Brunei, dan Serawak dalam federasi. Indonesia menolak pembentukan federasi itu karena menganggapnya sebagai proyek kolonialisme Inggris yang bisa mengancam keamanan dan kedaulatan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *