Strategi Ngemis Online di Tik Tok

waktu baca 3 menit
Ilustrasi ngemis online di Tiktok (*)

KEMPALAN : Kalau Anda mau lihat bejibun aspek dalam bentuk audio visual, tonton saja Tik Tok. Isinya : yang bikin gembira, yang bikin susah, yang bernuansa motivasi, spiritual, reliji, olahraga, hobi, tutorial dan segala aspek kehidupan lain. Bahkan yang “ngemis” pun ada — dengan berbagai strategi.

Akun-akun yang terang-terangan “ngemis” maupun yang dibalut dengan kata-kata untuk mengundang empati, di kolom(-kolom) komentar sering disebut atau diejek dengan istilah : “ngemis online”.

Seberapa banyak yang benar-benar kepepet untuk ngemis, atau seberapa banyak yang menggunakan berbagai strategi sebagai “profesi”, hipotesis saya mengatakan lebih banyak yang tampil sebagai “profesi” dengan perhitungan untung-untungan.

Anda bisa membuktikan “hipotesis” saya ini dengan menonton akun-akun : Humaira, LANG, Valtan_82, Momss, Raisya Andriani, Pecinta Jojo, Riska 24, dan puluhan akun sebangsa itu — bahkan mungkin ratusan.

Isi akun Humaira salah satu bunyinya begini : “Bingung mau minta bantuan kemana, hari ini mulung baru dapat 2 ribu.”

Mr Than berkomentar : “Mau bantu kamu dek, tapi sayangnya aku gak percaya dengan VT (video tiktok)-mu ini…”

“Aku suka memberi, tapi aku tidak suka kalau diminta” — tulis Bintang Hati di kolom komentar.

Sementara itu seseorang yang tampil dengan gambar “gelas dengan sedotan”, menulis : “HP-nya jual aja buat makan.”

Suherman mencoba membela dengan kata-kata : “Gak usah ngebuli. Kalau punya kasih, kalau enggak jangan banyak komen. Cukup jadi manusia baik aja. Biar jadi ladang pahala. Soal nipu atau meminta-minta, itu urusan dia sama Tuhannya.”

Konten Humaira yang menampilkan video barang-barang rombeng ini di-like 2.588 views.

Beda lagi dengan akun LANG yang menampilkan video seorang pemuda sedang menangis.

Tulisan di video itu bunyinya : “Boleh minta tolong transfer 5k/10 k, buat beli beras. Saya di rantau belum dapat kerjaan.”

Konten LANG ini di-like 27,4 ribu views.

Antara lain dikomentari Cahaya Dewi : “Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Yang ngasih pun gak cuma 1 orang. Kalo minta banyak namanya ngelunjak. Semoga berkah buat yang ngasih dan yang dikasih.”

Yetihabehaan menulis di kolom komentar : “Jalan keluarnya kerja …. kerja …. Bukan nangis” 😭😭😭😭.

Lain lagi komentar Nada : “Bang, boleh tanya,
kuotanya dapat dari mana untuk buat VT di Tik Tok?” — Bertanya dengan nada lembut.

“Makanya tiap hari aku tanya ke anakku yang di rantau. Nak, uangnya masih ? Takut seperti ini, kadang dia sampai sebel ditanya seperti itu. Padahal dia juga udah kerja 😭😭😭😭 Semoga mas-nya selalu diberi kelimpahan rizki. Aamiin”, komentar ini ditulis oleh Aisya.

Sementara itu video akun Valtan_82 mengilustrasikan seorang anak laki-laki sekira 7 tahun sedang tidur, ditulisi : “Maaf ya, nak. Kita tidur di jalan lagi! Ayah gak enak sama teman ayah. Kita cari kontrakan yang 500 ya, sementara uang ayah baru ada 250.”

Komentar Bu Anang : “Bang tahu daerah stasiun karet gak. Di sekitar situ kontrakan murah lho.”

Valtan_82 menjawab : “Ya Allah untuk makan hari ini aja belum ada mbak 😭😭😭.”

Terus saya mencoba berlogika, itu uangnya yang 250 (ribu) kan bisa “dipinjam” dulu 15 ribu untuk makan.

Setelah melihat puluhan video dengan nada semacam di atas, saya mencoba berasumsi : Yang pertama memang dibuat untuk mencari cuan dengan strategi “ngemis”. Yang kedua, bentuk strategi “ngemis’ ini sebagai upaya untuk mengumpulkan views melalui banyaknya komentar agar dapat monetisasi dari Tik Tok.

Atau mengambil dua-duanya, yang pertama dan yang kedua.

Saat jeda mengulik akun-akun “ngemis online” ini, lewat di beranda Tik Tok saya akun Aisyah 16 dengan ilustrasi video jendela bercahaya, diberi caption : “Enak ya, butuh duit tinggal minta, tanpa tahu kondisi orang yang dimintai duit.”

Dengan jumlah pengguna Tik Tok 99,1 juta di Indonesia (DataIndonesia. Id.), boleh jadi Tik Tok bisa dimanfaatkan sebagai ladang berstrategi bagi siapa saja – untuk apa saja. (Amang Mawardi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *