Resmi Digedog! Khofifah Terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU

waktu baca 2 menit

SURABAYA-KEMPAPAN: Khofifah Indar Parawansa terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU periode 2025-2030 dalam Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (15/2).

Praktis, ini merupakan periode kelima Khofifah memimpin Muslimat NU yang disebut memiliki sekitar 36 juta anggota tersebut.

Hanya saja, jika sebelumnya jabatan Khofifah tercantum sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU, kali ini sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU. Sedang posisi Ketua PP Muslimat NU dijabat oleh Arifatul Choiri Fauzi atau lebih akrab disapa Arifah Fauzi.

Proses pemilihan dalam kongres kali ini berlangsung cukup panjang. Hal ini akibat adanya perubahan struktur organisasi yang cukup signifikan. Pasalnya, PBNU menginginkan agar Muslimat NU mengadopsi struktur organisasi serupa dengan PBNU, yaitu adanya Rais Aam dan Ketua Tanfidziyah.

Selain perubahan struktur organisasi, periodesasi kepengurusan juga turut mengalami penyesuaian. Jika sebelumnya satu periode kepengurusan selama delapan tahun, kini diputuskan satu periode kepengurusan hanya lima tahun.

Selain itu, kongres memutuskan struktur kepemimpinan Muslimat NU kini terdiri dari Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU dan Ketua PP Muslimat NU.

Dalam keterangannya usai terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, Khofifah menjelaskan bahwa perubahan struktur dalam organisasi Banom Muslimat NU telah melalui proses koordinasi dengan PBNU.

“Struktur baru ini berdasarkan hasil koordinasi beberapa hari terakhir dan pendampingan PBNU. Jadi, ada PBNU yang memang diutus untuk melakukan pendampingan pada proses kongres oleh badan otonom sampai dengan proses pemilihan,” kata Khofifah.

Dia menyebut ada dua perwakilan dari PBNU yang ditugaskan untuk memberikan pendampingan selama kongres berlangsung. Mereka juga turut serta dalam proses sidang komisi yang membahas Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT).

“Itulah struktur baru yang kemudian disepakati di PD/PRT, kemudian masuklah di tatib pemilihan dan sudah selesai,” jelasnya.

Sejak pertama kali menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU pada tahun 2000, Khofifah telah melewati empat periode kepemimpinan. Dalam Kongres XVIII ini, tidak ada calon lain yang mengajukan diri untuk bersaing.

Dalam penyampaian pandangan umum pengurus wilayah terhadap laporan pertanggungjawaban kepengurusan Khofifah periode 2016-2024, mayoritas menyatakan mendukung mantan Menteri Sosial RI ini tetap memimpin Muslimat NU. Dari 37 pengurus wilayah, 36 diantaranya menyatakan mendukung dan hanya satu yang tidak mendukung. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *