Waktu, Derita, dan Bahagia
Hidup adalah kisah yang ditulis oleh waktu, dihiasi oleh derita dan disempurnakan oleh bahagia.
Ada kalanya kita melihat seseorang berusaha membangun kembali kebahagiaan yang sempat pudar, betapa inginnya merajut kembali mimpi-mimpi lama yang pernah tertinggal di sudut waktu.
Sebuah rumah yang dahulu hanya sunyi dan sepi begitu betapanya bila berubah menjadi ruang yang penuh tawa dan kehangatan. Seperti kepingan puzzle yang selama ini tercecer lalu tersusun rapi membentuk gambaran utuh tentang hidup yang selama ini dirindukan. Setiap pertemuan, setiap kebersamaan seolah menjadi jawaban atas kehampaan yang pernah mengisi hari-hari sebelumnya.
Pagi yang dulu terasa hambar lantas disambut dengan sarapan bersama ditemani percakapan ringan yang menghangatkan hati. Ada cerita-cerita sederhana yang terucap, ada tawa yang mengalir tanpa beban, ada kebersamaan yang tak ternilai harganya. Siang hari dihabiskan dengan menjalani hidup apa adanya tanpa perlu kemewahan karena cinta telah menjadikan segalanya terasa cukup.
Ketika malam tiba menjadi ruang bagi impian dan harapan. Mungkin hanya menonton film di televisi atau berbincang tentang masa depan tetapi kehadiran satu sama lain membuat semuanya bermakna.
Tak lagi ada kesepian yang menggerogoti, tak ada lagi bayang-bayang luka yang menghantui. Cinta yang tulus telah menjelma menjadi cahaya menerangi lorong-lorong hati yang dulu gelap dan dingin.
Bagi mereka yang pernah merasa tersesat dalam kerasnya hidup, menemukan cinta yang sejati adalah seperti menemukan jalan pulang. Sebuah keluarga yang tumbuh dengan kasih sayang dan saling mendukung adalah bukti bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada gemerlapnya dunia tetapi dalam dekapan orang-orang yang mencintai tanpa syarat.
Hidup yang penuh makna bukanlah tentang keberhasilan yang tercatat di atas kertas namun tentang kehangatan yang terasa di dalam dada.
Timbul kesadaran bahwa kesuksesan materi tak akan pernah cukup jika hati senantiasa kosong. Cinta memberikan makna baru dalam hidup membuat segalanya lebih indah lebih berarti.
Mungkin takdir pernah membawa kita pada jalan yang berliku akan tetapi di ujung perjalanan kita disadarkan bahwa kebahagiaan selalu memiliki caranya sendiri untuk kembali.
Kadang hidup memberi kesempatan kedua bukan sebagai kebetulan tetapi sebagai anugerah bagi mereka yang percaya bahwa cinta tak pernah benar-benar pergi.
Tulisan ini mengingatkan bahwa dalam ketidakpastian hidup ada satu hal yang tetap berarti yaitu hubungan yang tulus.
Akan ada saat di mana kita merasakan sakit dan kehilangan tetapi pada akhirnya selalu ada kesempatan untuk memulai kembali. Bukan untuk mengulang masa lalu tetapi untuk menciptakan kebahagiaan yang baru.
Sebab, sebesar apa pun kesuksesan yang kita raih jika kita tak memiliki seseorang untuk berbagi kebahagiaan maka sejatinya kita tak memiliki apa-apa.
Kebahagiaan sejati lahir dari cinta yang tulus, dari keluarga yang saling menguatkan, dari kebersamaan yang tak bisa digantikan oleh apa pun.
Tak ada kata terlambat untuk mencari kebahagiaan meski waktu sempat menghalangi. Hidup selalu memberi kita ruang untuk kembali merengkuh cinta.
Pada akhirnya cinta adalah satu-satunya rumah yang tak akan pernah menutup pintunya bagi yang ingin kembali.
Rokimdakas
9 Februari 2025
