Khofifah-Emil Siap Membangun Jawa Timur sebagai Pintu Gerbang Baru Nusantara

SURABAYA-KEMPALAN: Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah ditetapkan KPU Jatim sebagai gubernur dan wakil gubernur Jatim terpilih melalui rapat pleno di Hotel Double Tree by Hilton Surabaya, Kamis (6/1).
Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi mengaku bersyukur setelah melakukan rapat pleno penetapan gubernur dan wakil gubernur Jatim terpilih Pilgub Jatim 2024.
“Alhamdulillah pagi ini, kami bisa melaksanakan rapat pleno terbuka dengan lancar agenda penetapan calon terpilih gubenur dan wakil gubernur Provinsi Jawa Timur hasil Pilkada Serentak 2024,” kata Aang Kunaifi, Kamis (6/1).
Untuk selanjutnya, sambung Aang, sebagaimana ketentuann yang sudah ditetapkan, sehari setelah menetapkan calon terpilih, KPU Provinsi Jatum punya kewajiban menyampaikan usulan kepada Bapak Presiden melalui DPRD Provinsi Jawa Timur, sehingga pada Jumat (7/2) jam 10 pagi, di Gedung DPRD Jawa Timur pihaknya akan menyampaikan usulan pengangkatan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestanto Dardak sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur terpilih.
Sedang pelantikan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur terpilih, menurut Aang, berdasarkan informasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) akan dilaksanakan pada tanggal 20 Feberuari 2025 di Jakarta.
Sementara calon gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyatakan bersyukur atas penetapan dirinya bersama Emil Elestianto Dardak sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih di Pilgub Jatim 2024 oleh KPU Jatim.
“Alhamdulillah seluruh proses panjang dari Pilgub, saya rasa hari ini KPU Jawa Timur sudah melaksanakan rapat pleno terbuka dan sudah menyampaikan penetapannya. Bahkan sudah ada nomornya tadi yang ditandatangani oleh seluruh komisioner KPU Jawa Timur;” kata Khofifah.
Sehingga, lanjut Khofifah, ini adalah merupakan awal dari dirinya bersama Emil Elestianto Dardak mengemban amanat untuk periode kedua. “Tentunya dengan dinamika yang hari ini terus dilakukan proses adaptasi bersama di dalam membangun Jawa Timur sebagai Pintu Gerbang Baru Nusantara,” ujarnya.
Mengenai pelantikan, Khofifah menyebut bahwa dirinya dan Emil mengikuti saja apa yang telah dijadwalkan, di mana dan kapan akan dilakukan. “Insya Allah kita siap,” tegasnya.
Bahkan, Khofifah menyebut bahwa dirinya juga sudah siap retreat. Sebab, kata dia, karena dinamika antara lokal, regional, nasional, dan global penting untuk melakukan proses penyesuaian kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah.
“Saya kira kita juga perlu melakukan koordinasi bersama antar kepala daerah, baik provinsi maupun kabupaten kota,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut Khofifah juga mengaku telah menerima ucapan selamat dari Presiden Prabowo. Tepatnya pada saat dirinya menghadiri HUT NU ke-102 di Jakarta, Rabu (5/1) malam, sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU yang kebetulan juga menjabat salah satu Ketua PB NU.
“Beliau (Presiden Prabowo) menyampaikan dan menyebut saya pertama sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU dan kemudian beliau menyampaikan selamat, karena memang proses dari MK sudah diumumkan tanggal 4 (Februari) dan acara tadi malam tanggal 5, sehingga kami mengucapkan terima kasih,” aku Khofifah.
Tentunya, lanjut Khofifah, dirinya dan Emil merupakan satu paket, tidak bisa dilihat satu-satu. Kalau ada ucapan selamat dari Pak Presiden Prabowo kepada dirinya, karena kebetulan dirinya yang saat itu ada di forum HUT NU ke-102. Sehingga ucapan selamat dari Pak Presiden Prabowo itu sebenarnya ditujukan kepada dirinya bersama Emil.
Selain itu, pada Rabu (5/1) malam Khofifah juga mengaku mendapat ucapan selamat melalui WhatsApp dari calon gubernur Jatim Luluk Nur Hamidah.
Tapi ketika ditanya apakah juga mendapat ucapan selamat dari calon gubernur Tri Rismaharini, Khofifah langsung buru-buru pergi. “Wes rek, wes rek,” pungkasnya. (Dwi Arifin)
