Demo Dukung Palestina di Depan Gedung Grahadi: Gencatan Senjata Sekedar Tipu Muslihat Zionis Yahudi,Bukan Solusi Paripurna Untuk Palestina
SURABAYA – KEMPALAN: Rakyat Indonesia yang berada di wilayah Surabaya dan sekitarnya hari ini, Ahad (2/2) mengadakan aksi bela Palestina yang dimulai dari monumen bambu runcing dan melakukan long march ke beberapa jalan raya utama kemudian berakhir di Gedung Grahadi Surabaya.
Seperti biasanya, demo hari ini terlihat rapi berkat kerjasama antara panitia dan pihak kepolisian yang mengatur lalu lintas serta membantu keamanannya.

Jumlah mobil komando dan peserta demo hari ini sangat banyak. Menurut pandangan mata kempalan.com diperkirakan jumlahnya lebih kurang dua ribu lima ratusan peserta dari berbagai usia, bahkan mungkin lebih. Demo hari ini di motori oleh Rif’an salah satu anggota Ormas Islam Surabaya dan sebagai Humas aksinya adalah Rizki Nafis.
Salah seorang orator mengatakan, “Kita jangan lelah menyuarakan pembelaan kita kepada rakyat Palestina. Kalau ada yang bertanya, sampai kapan aksi bela Palestina ini akan berhenti? katakan, aksi berhenti sampai Palestina dan rakyatnya merdeka”, ucapnya dengan penuh berapi-api.

Sementara para orator menyuarakan pembelaannya kepada rakyat Palestina di atas panggung silih berganti, Kempalan membuat berita secara langsung dan memuat pernyataan sikap peserta demo.
Pernyataan Sikap
Gencatan senjatan antara Hamas dan Zionis Yahudi efektif berjalan mulai 19 Januari 2025 sampai bulan April 2025. Namun perjanjian tersebut belum sampai pada kesepakatan tentang bagaimana nasib bangsa Palestina pasca berakhirnya gencatan senjata. Yang artinya bahwa pasca April 2025 tidak ada jaminan sama sekali bahwa Zionis Yahudi tidak akan kembali melakukan serangan kepada rakyat Palestina. Terlebih dalam sejarahnya, berulang kali Zionis Yahudi menjadi pihak yang pertama berkhianat atas berbagai perjanjian damai yang dilakukan antara Otoritas Palestina dengan Zionis Yahudi. Bahkan ketika gencatan senjata sudah berjalan, Zionis Yahudi tetap melakukan serangan di wilayah Palestina dan menyebabkan ratusan orang yang menjadi korban.
Dan yang lebih penting lagi, kita Kaum Muslimin harus ingat, bahwa dalam lima belas bulan genosida brutal yang dilakukan Zionis Yahudi terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza, telah menghilangkan nyawa 47.306 saudara kita di Palestina, termasuk 14.500 anak-anak. Belum lagi ada 111.483 orang lainnya terluka, kerusakan infrastruktur dasar masyarakat yang sangat parah, seperti sekolah, rumah sakit, pemukiman warga, gedung pemerintahan, dan sarana prasarana lainnya. Sebuah tindakan biadab yang sesungguhnya tidak boleh ditolerir oleh Kaum Muslimin.
Oleh karena itu, kaum Muslimin tidak boleh lengah dan tidak boleh lelah untuk selalu menyuarakan pembelaan kepada saudara-saudara kita rakyat Palestina. Sampai kapan? Jawabannya adalah sampai rakyat Palestina mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya. Dan syarat kemerdekaan yang hakiki bagi rakyat Palestina adalah dengan lenyapnya entitas Zionis Yahudi dari Bumi Palestina.
Mengingat perkembangan dan dinamika di Palestina dan nasib rakyat Palestina, kami menyatakan:
- Kami mengutuk keras genosida yang dilakukan oleh Zionis Yahudi terhadap rakyat Palestina, dan hal itu merupakan tindakan yang tidak akan pernah dilupakan dan dimaafkan oleh Kaum Muslimin.
- Kami menyeru kepada para pemimpin Palestina dan para pemimpin negeri-negeri Muslim agar tidak terkecoh dengan tipudaya Zionis Yahudi dan sekutunya, semoga Allah melaknat mereka, dengan adanya perjanjian damai yang tidak menjamin keberlangsungan keselamatan dan keamanan rakyat Palestina, karena ujung-ujungnya Zionis Yahudi akan mengkhianati perjanjian tersebut.
- Kami menolak ide dan gagasan solusi dua negara sebagai jalan keluar permasalahan Palestina, karena hal itu merupakan pengkhianatan terhadap perjuangan para leluhur Kaum Muslimin yang telah membebaskan Palestina melalui Jihad.
- Kami meyakini bahwa Jihad adalah jalan keluar terbaik untuk melenyapkan entitas Yahudi dari tanah Palestina, agar terwujud keberlangsungan kedamaian, keselamatan dan keamanan bagi rakyat Palestina.
- Kami menyeru para pemimpin negeri-negeri Muslim untuk mengirimkan tentara terbaik mereka ke tanah Palestina guna mengusir atau melenyapkan entitas Zionis Yahudi.
- Kami menyeru para pemimpin negeri-negeri Muslim untuk bersatu di bawah ikatan akidah Islam dan di bawah panji Rasulullah Muhammad SAW, demi terwujudnya Izzul Islam wal Muslimin. Dan kembalinya Masjid al Aqsha dan tanah Palestina ke dalam genggaman Kaum Muslimin.
Semoga Allah meridhoi kita semua. Wa man nashru illa min ‘indillahil ‘aliyyin adzim, Hasbunallaahu wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man-nashir. Allahu akbar…Allahu akbar…Allahu akbar!!!
Surabaya, 2 Februari 2025
CEASEFIRE IS MERELY A ZIONIST JEWS DECEPTION,
NOT A COMPREHENSIVE SOLUTION FOR PALESTINE
The ceasefire between Hamas and the Zionist Jews has been effective from January 19, 2025, until April 2025. However, the agreement has not yet reached a consensus on the future of the Palestinian people once the ceasefire concludes. This means that after April 2025, there is no guarantee whatsoever that Zionist Jews will not resume its attacks on the Palestinian people. Historically, Zionist Jews has repeatedly been the first to betray various peace agreements made between the Palestinian Authority and Zionist Jews. Even when a ceasefire is in place, Zionist Jews continues to carry out attacks in Palestinian territories, resulting in hundreds of civilian casualties.
More importantly, the Muslim Ummah must confront the grim reality that during 15 months of brutal genocide perpetrated by Zionist Jews against the Palestinian people, particularly in the Gaza Strip, 47,306 of our Palestinian brethren—including 14,500 children—were martyred. Another 111,483 were injured, while civilian infrastructure—schools, hospitals, residential areas, government buildings, and public facilities—lies decimated. Such barbarity demands unequivocal condemnation and zero tolerance from the Muslim Ummah.
Therefore, the Muslim Ummah must remain vigilant and unrelenting in advocating for Palestinian liberation. Until when? Until Palestine achieves true independence—a freedom contingent on the eradication of the Zionist Jews entity from the land of Palestine.
In light of Palestine’s evolving struggle and the plight of its people, we declare:
- We strongly condemn the Zionist Jews genocide against Palestinian people—an atrocity that will neither be forgotten nor forgiven by the Muslim Ummah.
- We urge Palestinian and Muslim leaders to reject Zionist Jews deception and its allies (may Allah curse them), through peace agreements that do not guarantee the ongoing safety and security of the Palestinian people. History has shown that Zionist Jews will inevitably betray such agreements.
- We reject the idea and concept of a two-state solution as a resolution to the Palestinian issue, as it constitutes a betrayal of the struggle of our Muslim ancestors who liberated Palestine through Jihad.
- We affirm Jihad as the ultimate path to dismantle the Zionist Jews entity from the land of Palestine, securing lasting peace, safety, and dignity for Palestinian people.
- We call upon the leaders of Muslim nations to deploy elite forces to Palestine to expel or eliminate the Zionist Jews entity.
- We call upon the leaders of Muslim nations to unite under Islamic creed and under the banner of the Prophet Muhammad (SAW), to restore the glory of Islam (Izzul Islam wal Muslimin) and reclaim Al-Aqsa Mosque and the land of Palestine into the hands of the Muslim Ummah.
May Allah grant us all His blessings and guidance. Wa man nashru illa min ‘indillahil ‘aliyyin adzim, Hasbunallaahu wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man-nashir. Allahu akbar…Allahu akbar…Allahu akbar!!!
Surabaya, February 2, 2025

Hingga pukul 10:00 kegia masih berlangsung dan nampak peserta dengan wajahnya penuh semangat istirahat di area taman Apsari di depan gedung Grahadi sambil mendengarkan orator berbicara di atas panggung. Save Palestine! (Izzat)
Editor: Nur Izzati Anwar
