Gribin Volleyball Club Anti Klimak, Awangga dan Jayaraya Sidoarjo Raih Gelar Juara
SIDOARJO-KEMPALAN : Grand Final Sparing Partner Kejuaraan bola voli antar klub kelahiran 2011 Jayaraya Cup berakhir pada Minggu 01/12/2024 di GOR Ronggo Jalu Masangan Wetan Sukodono Sidoarjo. Grand final putra yang mempertemukan Gribin vollyball Club U 13 versus PBV Awangga U-13 yang di perkirakan berlangsung sengit ternyata tak sesuai prediksi. Gribin yang sebelumnya merusak prediksi para pengamat sekaligus membuyarkan ambisi klub-klub kuat seperti Tim tuan rumah Jayaraya untuk berburu gelar juara ternyata di grand final tampil anti klimaks.
Maulana Satya Pramudya dkk bermain di luar ekspektasi awal. Sebaliknya PBV Awangga tampil percaya diri. Awangga bermain konsisten sejak set pertama. Meski sempat kejar mengejar poin hingga poin kritis, tapi PBV Awangga mampu meredam kedigdayaan pemain Gribin. laga set pertama di menangkan Awangga dengan skor 25-21.
Set kedua dan set tiga kondisinya hampir sama. PBV Awangga mampu menghakhiri kememangan dengan angkat 25-23 dan 25-19.
Dengan hasil tersebut PBV Awangga tampil sebagai juara. Sedangkan Gribin Volleyball Club berada di posisi kedua dan posisi tiga bersama di tempati tim PBV Jayaraya dan PBV DUPA Surabaya.
Usai laga pelatih Gribin Volleyball Club Surabaya Komang mengakui kalau timnya tampil di luar harapan.
“Saya tetap bersyukur Maulana dkk sudah tampil maksimal tapi hasil menentukan lain,” ucap alumnus UNESA.Sementara di bagian putri juara di raih tim putri PBV Jayaraya U-13 usai di final mengalahkan PBV Tunas Muda Surabaya. Posisi ketiga bersama di tempati PBV Garuda Delta Sidoarjo dan Zenix Surabaya.
CEO PBV Jayaraya Johan Rachmadi sekaligus penanggung jawab turnamen mengatakan, pertandingini bisa menjadi agenda rutin 3 bulanan dan dapat sponsor tetap, agar pembinaan di klub-klub kecil lebih semangat.
” Syukur alhamdulillah turnamen ini berjalan denga baik dan lancar. Namun yang lebih utama adalah “data base klub” terdata dengan baik sekaligus untuk melindungi pembukaan klub-klub kecil agar tidak terjadi pencurian umur dan pembajakan pemain,” harap Johan Rachmdi salah satu legenda voli Indonesia.(Ambari Taufiq/M Fasichullisan)