Bukan Pekan Ini, Simo Sebut Inter Sudah Juara Awal Maret

waktu baca 2 menit
Inter Milan merayakan gelar juara ke-20 di ajang Liga Italia. (Foto: La Gazzetta dello Sport)

MILAN-KEMPALAN: Usia melatihnya belum genap sedekade di Liga Italia. Tapi, Simone Inzaghi sudah berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu allenatore peraih gelar scudetto Liga Italia.

Selasa dini hari WIB (23/4), Simo (sapaan akrab Simone) mengantarkan Inter Milan jadi juara Liga Italia. Bertanding di Stadio San Siro, Inter memenangi Derby della Madonnina menghadapi AC Milan.

Inter mempecundangi ACM 2-1 dalam giornata 34 Serie A. Gol-gol Inter lewat Francesco Acerbi di menit ke-18 dan Marcus Thuram saat menit ke-49, hanya bisa dibalas dengan satu gol Fikayo Tomori pada menit ke-80.

Gelar juara Liga Italia ke-20 bagi Inter tersebut, jadi trofi keenam dari Simo untuk skuad yang berjuluk Nerazzurri tersebut sejak 2020-2021. Scudetto tersebut dipastikan ketika Liga Italia masih menyisakan lima giornata ke depan.

BACA JUGA: Derby Milan Dini Hari Nanti Akan Jadi Penentu Scudetto Inter Milan, Asal…

Berbicara kepada kanal TV milik klub Simo menyebut seharusnya Inter sudah layak jadi juara Liga Italia pada awal Maret. Atau sebulan lalu. ’’Hari ini (Selasa, 23/4) kami sukses memastikannya, dan kami bahagia,’’sebut Simo, seperti dilansir dari laman FCInternews.

Saat itu, Inter sudah meninggalkan jauh klub-klub rival terdekatnya di dalam perburuan gelar juara Liga Italia. Inter sebagai pemuncak klasemen dengan koleksi 72 poin. Di saat itu, Juventus dan ACM sebagai pesaing terdekatnya masih berjarak 15 dan 16 poin.

Hanya, saat itu kompetisi masih menyisakan sebelas pekan lagi. Sehingga, dari hitungan matematis Juve dan ACM masih mampu mengejar ketertinggalannya. Baru ketika pekan sudah tinggal menyisakan lima pekan lagi, apapun hasil ACM tidak akan bisa menggusur Inter sebagai juara Liga Italia musim ini.

’’Perasaanku campur aduk yang ingin aku sampaikan kepada seluruh pendukung Inter. Kami sudah menjalani musim yang luar biasa, aku sangat senang melatih tim ini. Setelah enam trofi, termasuk final Liga Champions sudah jadi sesuatu yang tidak terbayangkan, tapi menjadi nyata,’’ tegas mantan allenatore SS Lazio dan SSC Napoli itu. (YMP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *