Nottingham Forest Disanksi Pengurangan Poin Lebih Ringan dari Everton, Ini Alasannya

waktu baca 2 menit
Bendera Nottingham Forest di salah satu sudut lapangan City Ground, Nottingham, kandang Spurs. (Foto: X)

NOTTINGHAM-KEMPALAN: Nottingham Forest adalah klub Liga Primer Inggris kedua di musim ini yang mendapat sanksi pengurangan poin setelah Everton. Forest diganjar hukuman pengurangan empat poin.

Dari yang semula Forest mengoleksi 25 poin, koleksi poin Ryan Yates dkk saat ini jeblok jadi 21 angka. Selan itu, skuad besutan Nuno Espirito Santo tersebut harus masuk dalam peringkat 18 klasemen sementara Liga Primer Inggris.

Sama seperti Everton, sanksi itu diberikan untuk Forest setelah dinyatakan bersalah melanggar aturan Liga Primer Inggris tentang keuntungan dan keberlanjutan. Bedanya, The Toffes (julukan Everton) awalnya disanksi pengurangan 10 poin.

Setelah melakukan banding, sanksi Everton itu kemudian dikurangi hanya jadi enam poin. Sanksi yang diterima Forest bisa saja lebih ringan kalau upaya bandingnya ke Liga Primer Inggris diterima.

Dalam pernyataan resmi, Forest kecewa dengan sanksi pengurangan poin ini. Terlebih, sanksi tersebut dijatuhkan ketika Liga Primer Inggris memasuki pekan-pekan krusial di papan bawah. Terutama untuk menghindari ancaman degradasi.

BACA JUGA: Waduh, City-Chelsea Terancam Degradasi Karena Kasus Ini

’’Setelah berbulan-bulan menjalin hubungan dengan Premier League dan kami di antara beberapa bulan terakhir melakukan kerja sama yang luar biasa ini,’’ sebut Forest, dalam pernyataan resminya.

’’Keputusan ini (pengurangan empat poin) sangat tidak terduga dan itu sudah merusak kepercayaan dan keyakinan kami terhadap Premier League,’’ sambung Forest pada rilis persnya.

Sikap Forest itu jadi faktor di balik perbedaan sanksi yang didapat Forest lebih enteng ketimbang Everton. Karena Forest sudah mengetahui bahwa mereka sudah berada pada level yang melanggar aturan Liga Primer Inggris.

Berbeda dengan Everton yang sempat bersikeras menyanggah tudingan dari Premier League bahwa mereka telah melanggar aturan keuntungan dan keberlanjutan. Forest di beberapa bulan terakhir juga berkomunikasi dengan Premier League.

Contohnya saat mereka berusaha menutupi beban kerugiannya dengan melego winger Brennan Johnson ke Tottenham Hotspur musim panas lalu. Sayang, penjualan seharga 45 juta Pounds (Rp 900,1 miliar) itu tidak masuk hitungan periode yang dilaporkan.

Tiga periode yang dihitung hanya sampai musim lalu. Sepanjang tiga periode itu, saat Forest kali pertama mentas ke Premier League, mereka jadi tim loyal berbelanja dalam bursa transfer.

Dalam tiga periode transfer itu Forest menghabiskan 250 juta Pounds (Rp 4,99 triliun) untuk berbelanja pemain. Berkebalikan dengan pemasukannya. Tim tersebut hanya bisa mereguk keuntungan 5 juta Pounds (Rp 99,9 miliar) selama tiga periode transfer itu.

Merebak sejak awal tahun ini, Forest dilaporkan mengalami kerugian yang besarannya di atas 105 juta Pounds (Rp 2,09 triliun) dalam tiga periode. Kerugian Forest malah lebih dari dua kali lipat dari ambang batas, 245 juta Pounds (Rp 4,89 triliun). (YMP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *