Sering Naturalisasi Pemain, PSSI Disebut Suka Cara Instan
JAKARTA-KEMPALAN: Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menyoroti program naturalisasi pemain PSSI. Mereka menyebut program tersebut membuktikan bahwa PSSI menyukai cara instan dalam membangun Timnas.
Tuduhan tersebut diungkap oleh Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro. Dia menyebut bahwa PSSI harusnya melakukan pembenahan kompetisi dari level usia muda sampai level profesional, bukannya memakai cara instan seperti naturalisasi.
“ini menunjukkan PSSI masih memakai cara-cara instan. Naturalisasi menjadi sarana utama mereka,” kata Ignatius Indro, dikutip Bola.net.
“Padahal, yang kita butuhkan adalah perbaikan menyeluruh terhadap sistem sepak bola Indonesia, termasuk pembenahan kompetisi dari level usia muda sampai level profesional. Hal-hal ini tidak mereka lakukan,” tambahnya.
Indro juga menegaskan bahwa bahwa PSSI tak bisa terus-menerus mengandalkan naturalisasi dan mulai membenahi kompetisi di semua level.
“Jika ini dilakukan, kita bisa berharap adanya pemain berkualitas dan komposisi pemain yang seimbang,” tuturnya.
Lebih lanjut, Indro juga menilai bahwa pssi saat ini belum menjalankan cetak biru sepak bola Indonesia dan mempersulit talenta-talenta Indonesia bersaing di Timnas Indonesia.
“Cara-cara ini akan menyulitkan talenta-talenta muda Indonesia bersaing demi mendapat tempat di tim nasional,” kata Indro.
“Kalau memang cetak biru ini tak dijalankan, tentu sepak bola Indonesia tak berjalan baik,” tambahnya.
PSSI saat ini memang sedang gencar melakukan naturalisasi pemain, yang terbaru ada nama Jay Idzes yang telah selesai menjalani pengambilan sumpah pada Kamis (28/12) pagi.
Setelah Idzes, PSSI akan memanggil Nathan Tjoe-A-On yang tinggal menjalani pengambilan sumpah sebagai WNI. Nathan dijadwalkan akan disumpah pada Januari 2024 mendatang. Selain itu, PSSI juga sedang memproses naturalisasi Thom Haye.
(*) Edwin Fatahuddin
