Polygon Ajak Ratusan Cyclist Rasakan Sensasi “Ditarik” Tim Road Bike Terbaik Asia

waktu baca 6 menit
Salah satu aksi pembalap Terengganu Polygon Cycling Team saat di tanjakan menuju Tretes, Pasuruan. (Foto: Polygon for Kempalan)

SIDOARJO-KEMPALAN: Bagaimana rasanya bersepeda bersama tim road bike terbaik se-Asia, Terengganu Polygon Cycling Team? Itulah yang dirasakan langsung pesepeda di 11 November lalu saat “ditarik” tim road bike terbaik Asia, Terengganu Polygon Cycling Team.

Terenggau Polygon Cycling Team, biasa dikenal dengan TSG, merupakan tim road bike terbaik se-Asia, dan menduduki peringkat 30 terbaik dunia berdasarkan UCI World Ranking.

Menggunakan sepeda anak bangsa, TSG berhasil mencetak podium selama dua musim terakhir dengan Polygon Helios seri tertinggi sebagai senjata utamanya.

Aiman Cahyadi, atlet kebanggaan Indonesia yang juga bergabung pada TSG musim ini, telah berhasil menaklukkan gelar King of Mountains pada Tour of Sharjah awal tahun ini.

Jeroen Meijers, pesepeda berkebangsaan Belanda, juga berhasil menyabet podium 1 general classification (GC) pada Tour de Taiwan 2023.

Pembalap-pembalap elite Terengganu Polygon Cycling Team. (Foto: Polygon for Kempalan)

Sementara itu Jambaljamts Sainbayar, pesepeda asal Mongolia juga bersama TSG berhasil mendapat podium 3 pada ajang olahraga bergengsi se-Asia, Asian Games 2023.

Polygon Bikes dan TSG bekerja sama untuk mencapai satu visi, yaitu dari puncak se-Asia, menjadi puncak dunia. Hal ini disampaikan langsung oleh Steven Wijaya, direktur Polygon Group, pada wawancara eksklusifnya 10 November lalu.

“TSG ini adalah tim nomor satu di Asia yang memang visinya juga sama: dari Asia harus bisa mendunia,” ucap Steven Wijaya.

“Jadi, kolaborasi dengan TSG ini memang sudah berjalan cukup lama dengan tujuan kita dari Asia bersama-sama menuju puncak dunia,” lanjut Steven.

Dan untuk merayakan kemenangan manis ini, Polygon Bikes mengundang atlet-atlet terbaik dari TSG ke Indonesia.

(Foto: Polygon for Kempalan)

Hal ini juga sebagai hadiah bagi pengguna sepeda balap Indonesia, Singapura, dan Malaysia yang telah lama mengikuti perjalanan Polygon Bikes dan TSG selama ini. Lebih dari 100 pesepeda dari penjuru Indonesia hadir pada acara ini.

Atlet-atlet kondang Indonesia, seperti Liontin Evangelina dengan segudang prestasi road race kelas Asia hingga dunia, Nusantara Pro Cycling Team yang berhasil menjajakkan diri di kejuaraan internasional UCI, dan Gita Widya Yunika yang telah berjuang membawa Indonesia di SEA Games 2022 lalu.

Juga hadir influencer dari beberapa kota di Indonesia yang penasaran dengan TSG. Haris Prasojo, penakluk King of Mountains Tour de Borobudur, Adipati Bob, gravel enthusiast asal Yogyakarta yang telah menamatkan keliling pulau Jawa pada tahun 2022 lalu, hingga Citra Dewi, ultra-cycling enthusiast yang menjadi finisher Bentang Jawa 2023 ini, dan masih banyak lagi influencer dari dunia sepeda.

BACA JUGA: UBAYA dan Polygon-PT Insera Sena Launching Kantor Operasional Startup Onthel

Komunitas pesepeda asal Surabaya pun datang dan berjumpa dengan atlet-atlet terbaik se-Asia ini, seperti Women’s Cycling Club (WCC), Freedom Cycling Club, Delta Sari Cycling Club, hingga Coffeeride Society.

Decak kagum menggema ketika peserta melangkah masuk ke Polygon Factory. Hanya kepada 80 pesepeda balap dan media, Polygon Bikes membuka lebar-lebar dapurnya untuk diperlihatkan secara langsung proses di balik pembuatan sepeda-sepeda juara.

Mulai dari Helios A Series, Helios TSG Edition, hingga Collosus N yang menjadi senjata Polygon Factory Racing (PFR) Team pada kategori mountain bike ditunjukkan dengan detail, satu demi satu prosesnya.

(Foto: Polygon for Kempalan)

Pabrik Polygon, yaitu PT Insera Sena, merupakan salah satu pabrik manufaktur sepeda terbesar di dunia, dimiliki dan dikelola secara langsung oleh anak bangsa. Mulai dari proses welding, painting, hingga assembly atau perakitan, semua dilakukan di Insera Sena, bersama tim handal yang menjadi tonggak kualitas sepeda Polygon Bikes.

Hal yang membuat pabrik Polygon semakin bersinar adalah kualitas serta inovasi tanpa batas yang terus dilakukan.

“Pabrik kami satu-satunya yang cukup berkembang dalam 10 tahun terakhir. Tentu dengan adanya pabrik ini, kami bisa terus menjaga kualitas produksi sepeda,” jelas Steven.

“Makanya, Polygon dikenal sebagai sepeda yang premium, karena dari awal kami sudah punya prinsip yang jelas bahwa everything we do is all about quality.”

Pada 11 November, sebanyak 100 pesepeda gowes bersama TSG dengan rute Pabrik Polygon ke Tretes, Pasuruan, sejauh 59 kilometer, dengan total incline lebih dari 1.000 meter.

Mereka berkesempatan mencicipi langsung rasanya “ditarik”, istilah bagi pesepeda yang memimpin atau menarik peloton pesepeda, oleh atlet TSG.

Yang tak biasa dari event ini adalah diadakannya challenge King of Mountains (KOM) dan Queen of Mountains (QOM). KOM dan QOM adalah perebutan gelar ‘King’ atau ‘Queen’ yang berhasil sampai di puncak dan menaklukkan medan tanjakan dengan adu kecepatan bersama peserta lainnya.

Dengan kecepatan 35-45 km/jam, acara gowes bareng itu pun dimulai pk 05.30 di Polygon Factory. Rute yang dipilih kali ini adalah rute favorit pesepeda Surabaya.

Dimulai dari Sidoarjo, menuju Porong dan Pasuruan, lalu berbelok ke arah Kasiman yang merupakan checkpoint 1, dan lanjut ke Pandaan, Pasuruan, dan berakhir di depan Hotel Surya, Tretes, Pasuruan.

Tanjakan sudah mulai terasa lepas Porong menuju Pasuruan. Meskipun incline – istilah untuk menyebutkan satuan tanjakan pada pesepeda – belum seberapa, tetapi rute yang panjang membuat banyak peserta mulai merasa ‘kewer’.

Lepas checkpoint 1, tanjakan semakin terasa dan berat. Bahkan beberapa pesepeda terpaksa untuk menuntun sepedanya karena tingginya tanjakan yang mencapai 17,6%.

“Suka banget! Aku suka pemandangannya, aku juga suka tanjakannya. Brutal tapi mantap banget!” jelas Citra Dewi, wanita kuat yang merupakan salah satu finisher Bentang Jawa 2023 sekaligus juara 2 Queen of Mountains pada acara ini.

Peserta akhirnya tiba di checkpoint 2 setelah satu setengah jam perjalanan. Rute dari checkpoint 2 ini merupakan yang dinanti-nanti oleh peserta, karena setelah checkpoint 2 inilah KOM dan QOM challenge dimulai.

Sekitar 50 peserta tertantang untuk menyelesaikan tantangan dan merebut gelar KOM dan QOM challenge. Yang paling menantang dan ‘pedas’ dari rute ini adalah tanjakan Jerapah, sebuah tanjakan lurus di Tretes dengan incline 15,4%.

Pembalap elite Terengganu Polygon Cycling Team. (Foto: Polygon for Kempalan)

Pukul 8:15, peserta pertama mulai tampak dari garis finis. Ialah Haris Prasojo, sang juara yang berhasil mendapatkan gelar KOM dengan Polygon Helios miliknya! Diikuti oleh Handika, pesepeda ultra-cycling asal Bandung, dan ditutup oleh Agung – pesepeda asal Bogor – sebagai juara ketiga.

Riuh peserta tak kalah ramai ketika pemenang QOM berhasil mengakhiri challenge dengan finis strong! Dia adalah Priscillia Gunawan pesepeda dari Surabaya. Diikuti oleh Citra Dewi, peserta asal Bandung, dan ditutup dengan manis oleh Rosa – pesepeda asal Surabaya.

“Jujur saja tidak ada persiapan, karena saya baru mendaftar itu mendadak. Terlebih, banyak peserta yang potensial juga untuk menang,” ujar Priscillia di akhir race.

“Tetapi mungkin ini terbantu karena memang saya lumayan sering ikut gowes yang rutenya tanjakan dan cukup rutin juga untuk latihan.”

“Sedikit cerita sebelum ke Surya. Lupa kapan terakhir kali ke sini, mungkin lebih dari tiga tahun yang lalu,” tulis Rosa pada akun Instagram pribadinya @rosahandayanii “Sudah seminggu ini nggak gowes, untung aja finis. Tapi tetap fun, dong. Kan gowesnya bareng-bareng!” lanjutnya.

BACA JUGA: Setelah Rangkaian Sukses di 2022, Polygon Beberkan Rahasia Kekuatannya

Antusias peserta terasa hangat hingga akhir acara. “Terima kasih kepada Terengganu Polygon Cycling Team dan seluruh peserta yang sudah datang ke event ini. Semoga kita semua have fun. Dan semoga melalui acara ini, kami bisa menumbuhkan kebanggaan cyclist kepada produk-produk Indonesia. Bahwa bersama-sama, kita bisa melaju menuju puncak dunia,” jelas Veronica Vivin, brand marketing Polygon Bikes. (YMP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *