Khofifah Terima Dubes UEA dan ASEAN,  Bahas Potensi Investasi hingga Beasiswa

waktu baca 3 menit
Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan Dubes UEA untuk Indonesia dan ASEAN Abdulla Salem Aldhaheri di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (27/7).

SURABAYA-KEMPALAN: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN Abdulla Salem Aldhaheri.di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (27/7).

Ada tiga hal yang dibahas serius antara kedua belah pihak. Pertama terkait potensi investasi di Jawa Timur, kemudian kedua terkait proposal untuk beasiswa bagi siswa Jatim ke UEA di bidang Artificial Intelligence. Ketiga adalah proposal kerjasama pengembangan bidang Artificial Intelligence, baik di bidang kesehatan, industri maupun sektor lainnya  di Jawa Timur.

“Jadi ada 3 hal besar yang tadi saya sampaikan. Terkait Investasi, saya  menyampaikan Investment Project Ready to Offer (IPRO). Ada beberapa item yang sudah ada detail program dan kemungkinan investasinya kita butuhkan. Kedua beasiswa untuk studi AI dan kerjasama serta investasi di bidang AI,” kata Khofifah usai pertemuan.

Pasalnya, pemerintah UEA atau United Arab Emirates akan menggelar bisnis forum di Jakarta pada 21 September mendatang. Dan Jawa Timur Insya Allah hadir  untuk menyampaikan proposal dan mempresentasikan beberapa proposal kerjasama dan investasi.

“Beliau meminta supaya ada short list dari proposal yang kita ingin ajukan untuk kerjasama. Dan kemungkinan untuk bisa bertemu dengan calon-calon investor terkait program-program strategis yang sudah kita siapkan,” jelasnya.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan bahwa investasi terkait artificial intellegence menjadi hal penting  yang dibahas bersama Dubes Abdulla Salem Aldhaheri. Karena menurutnya, AI hal paling dibutuhkan. Terlebih setelah penunjukan KEK Singhasari sebagai kawasan ekonomi khusus yang yang berkaitan dengan digital dan IT.

“Kami akan segera  menyampaikan proposal kerjasama artificial intelegence. Seperti kita ketahui bahwa Kepres untuk KEK di bidang digital itu yang sudah turun adalah KEK Singasari,” jelasnya.

Tak hanya soal investasi, pertemuan itu juga membicarakan tentang pengajuan pertukaran pelajar dan beasiswa yang berkaitan dengan ilmu-ilmu AI. Seperti informasi yang ia terima bahwa Universitas MBZ (Mohammed Bin Zayed) di UEA adalah universitas satu-satunya di dunia yang secara khusus sebagai  AI MBZ University.

“Jadi kami berharap bisa mendapatkan kesempatan untuk mengirim siswa untuk mendapatkan beasiswa kesana,” kata Khofifah.

Di akhir, Khofifah berharap presiden MBZ berkenan membangun masjid indah seperti yang telah dibangun di Kota Surakarta.

“Saya  juga menyampaikan semoga Presiden MBZ juga berkenan membangun masjid serupa di Jawa Timur. Karena kita punya banyak area pesantren dan komunitas yang luar biasa,” tutupnya.

Di kesempatan ini,  Khofifah menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya adik dari Presiden MBZ dan mengajak semua hadirin yang hadir untuk sejenak berkirim doa.

Sementara itu Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN Abdulla Salem Aldhaheri menyampaikan bahwa akan diadakan forum bisnis di Jakarta pada September nanti. Acara ini akan dihadiri oleh perwakilan dari Indonesia dan UEA.

Untuk itu, ia secara khusus membahas proposal di bidang investasi yang dimungkinkan bisa menarik investor dari UEA ke Jawa Timur.

“Semoga kolaborasi ini bisa memberikan nilai lebih, kesempatan pekerjaan, dan juga nilai lebih untuk komunitas lokal yang ada di sini,” ucapnya.

Ia menambahkan, Jawa Timur memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut menjadi satu alasan pemerintah UEA tertarik menjalin kerjasama dengan Jawa Timur. Termasuk kerjasama di bidang pendidikan melalui beasiswa dan pertukaran pelajar terkait kecerdasan buatan.

“Kita tahu bahwa Jawa Timur memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dan pemerintah UEA tertarik untuk bisa bekerjasama dan mengembangkan hal tersebut,” tandasnya.

Turut hadir Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim, Kepala Disperindag Provinsi Jatim, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, dan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Jatim. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *