Yusuf Husni: Demi Amankan Kasusnya, Ada Indikasi AH Jual Partai Golkar ke Partai Lain
SURABAYA-KEMPALAN: Rumor beredar, hari ini Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (AH) akan melakukan pertemuan dengan partai lainm
Pertemuan yang akan berlangsung pada jam 14.30 itu, konon bukan dalam rangka membangun koalisi terkait Pilpres 2024, melainkan “menjual” Partai Golkar dalam rangka meminta suaka menyelamatkan diri dari kasus hukum yang saat ini sedang menimpanya.
“Secara politik seharusnya Partai Golkar bekerjasama dengan partai yang mempunyai idiologi dan arah perjuangan yang sama. Untuk itu, kami segenap kader Golkar akan mengecam Airlangga Hartarto jika melacur dengan menjual dirinya membawa Golkar demi menyukseskan kepentingan capres dari partai lain yang beda idiologi,” kata Yusuf Husni, Penasihat Partai Golkar Jatim, Kamis (27/7).
Menurut Yusuf, jika benar Airlangga Hartarto menjual Partai Golkar ke partai lain, berarti Airlangga telah menghianati perjuangan pendiri Partai Golkar dan mencederai warwah partai PG
Untuk itu, lanjut Yusuf, kader Golkar se-Indonesia wajib bangkit melawan Airlangga Hartarto. Apalagi Airlangga telah gagal menaikkan elektabilitas partai. Berarti AH telah mengkhianati perjuangan para pendiri partai dan menciderai marwah partai.
“Jika itu benar terjadi, maka seluruh pengurus DPP dan DPD Provinsi se-Indonesia wajib bertanggung jawab dan mengundurkan diri,” tegasnya.
Menurut Yusuf, sejatinya perilaku politik seperti ini bukan perilaku paradigma baru Partai Golkar, tapi merupakan perilaku oknum Airlangga Hartarto yang secara kebetulan menjabat Ketua Umum bersama jajaran DPP Partai Golkar.
Dengan adanya indikasi kasus hukum pribadi AH, Partai Golkar ikut terimbas jadi cacat politik. “Sehingga, sangat berat untuk survive di Pemilu 2024,” krn dampak politik sangat besar kpd PG. kata Yusuf.
Karena itu, Yusuf menganggap hukumannya adalah dengan menurunkan secara paksa sesuai konstitusional berdasarkan mekanisme partai.
“Kami ingatkan seluruh kader Partai Golkar, hentikan yel-yel Airlangga Presiden. Kalian semua telah ditipu. Sampai hari ini AH tidak pernah menyatakan siap maju sebagai capres. Tapi seluruh kader disuruh Airlangga Presiden,” ujar Yusuf Husni.
“Ini sama saja badut politik yang sangat tidak layak ditknton, apalagi dipanuti,” sambungnya.
Partai Golkar, kata Yusuf, adalah milik rakyat, kader partai. Bukan milik badut politik yang namanya Airlangga Hartarto. “Jadi, mari kita rebut bersama sebelum PG hancur. Sebelum PG hanya akan menjadi dongeng Kerajaan Politik di Masa Lalu,” pungkas pria yang mengklaim sebagai Ketua Umum PPK-K57 ini. (Dwi Arifin)