Polisi Selidiki Tenggelamnya Bocah 4 Tahun di Sampang Water Park
SAMPANG-KEMPALAN– Bocah asal Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, IS (4) tewas tenggelam di tempat wisata Sampang Water Park (SWP), pada Jumat (30/6/2023).
Peristiwa nahas tersebut bermula saat korban berenang di kolam khusus anak-anak bersama enam saudaranya sejak pukul 14.00 WIB.
Menjelang tutup pukul 16.50 WIB, petugas mengimbau para pengunjung untuk segera naik dari kolam dan segera mengemasi barang-barang.
Selang beberapa menit kemudian terdengar teriakan pengunjung. Seorang petugas SWP mendekat dan mendapati IS sudah tenggelam.
Petugas SWP segera memberikan pertolongan, namun, IS tidak sadarkan diri. Bocah tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Mohammad Zyn (RSMZ) Sampang tetapi tidak tertolong.
Kolam renang yang diresmikan pada 24 April 2023 itu juga hampir merenggut nyawa salah seorang warga Jalan Pahlawan, Sampang, berinisial A, namun beruntung masih tertolong.
Ketua Asosiasi Pariwisata Madura (Asprim) Achmad Vicky Faisal meminta pengelola SWP untuk mengevaluasi standard operating procedure (SOP).
“Pemkab Sampang juga bisa menanyakan apakah manajemen SWP sudah melaksanakan SOP dengan maksimal atau tidak,” ungkapnya, Selasa (4/7/2023).
Pemkab perlu turun tangan, kata Vicky, agar tragedi ini menjadi atensi dan tidak terulang kembali.
“Manajemen harus mengantisipasi dari awal, lebih ekstra, mengawasi para pengunjung kalau sudah musim libur lebaran atau sekolah, salah satunya dengan cara memperbanyak pengawas di sekitar kolam,” jelasnya.
Tenggelamnya bocah empat tahun ini tidak hanya menjadi perhatian publik, tapi juga menjadi perhatian pihak kepolisian.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto menjelaskan bahwa Satreskrim sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Saat ini masih dalam tahap penyelidikan, dan kalau sudah ada perkembangan, nanti saya kabari bagaimana hasilnya,” ungkapnya.
Dalam olah TKP tersebut, kata Sujianto, Satreskrim sudah mengantongi rekaman Closed Circuit Television (CCTV) untuk pengembangan penyelidikan.
sudah berupaya menelepon nomor dan WhatsApp Humas SWP Joko Maulana, namun, tidak direspons hingga berita ini diterbitkan.(kh)