Jatim Borong 39 BKN Award 2023, Gubernur Khofifah: Ini Sangat Membanggakan

waktu baca 6 menit
Gubernur Khofahh Indar Parawansa bersama Plt Kepala BKN Bima Haria Wibisana saat meluncurkan Rumah ASN.

SURABAYA-KEMPALAN: Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) di bawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa kembali mencatat prestasi membanggakan.
Kali ini, Pemprov Jatim maupun Pemerintah Kabupaten/Kota se Jatim berhasil memborong 39 penghargaan dari berbagai kategori dalam ajang Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award 2023.

Khusus Pemprov Jatim, penghargaan yang diraih sebanyak lima kategori. Antara lain peringkat I kategori utama Implementasi NSPK Manajemen ASN terbaik pada kategori Pemprov tipe besar, dan Peringkat I Pengembangan Kompetensi ASN.

Selain itu, Pemprov Jatim juga menempati Peringkat II Penerapan Pemanfaatan Data Sistem Informasi dan CAT, Peringkat V kategori Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi Pegawai serta Peringkat V kategori Implementasi Penerapan Manajemen Kinerja ASN kategori Pemprov tipe besar.

Istimewanya, selain lima penghargaan yang diraih Pemprov Jatim, pemerintah kabupaten/ kota se Jatim juga meraih 34 penghargaan dari berbagai kategori.

Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menyerahkan secara langsung penghargaan tersebut  kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (8/6).

“Jumlah penghargaan yang diterima Pemprov Jatim ini merupakan terbanyak di antara provinsi lain di Indonesia,” kata Bima Haria ketika ditemui usai acara.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan 34 penghargaan lainnya yang diterima pemerintah kabupaten/ kota se Jatim dari berbagai kategori.

BKN Award 2023 Kategori Implementasi ASN Terbaik diberikan kepada Pemkab Banyuwangi, Pemkab Blitar, Pemkab Bojonegoro, Pemkab Jember, Pemkab Lamongan, Pemkab Mojokerto, Pemkab Sumenep, Pemkab Trenggalek, Pemkab Tulungagung, Pemkot Mojokerto dan Pemerintah Kota Surabaya, 

Penghargaan Kategori Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi Kepegawaian diberikan kepada Pemerintah Kota Madiun (Peringkat IV Pemerintah Kota Tipe Sedang), Pemerintah Kota Mojokerto (Peringkat I Pemerintah Kota Tipe Kecil), Pemkab Trenggalek (Peringkat I Pemerintah Kabupaten Wilayah Barat Tipe Besar), Pemkab Blitar (Peringkat II Pemerintah Kabupaten Wilayah Barat Tipe Besar), Pemkab Bojonegoro (Peringkat V Pemkab Wilayah Barat Tipe Besar) dan Pemkab Lumajang (Peringkat III Pemkab Wilayah Barat Tipe Kecil) 

Kategori Pengembangan Kompetensi diberikan kepada Pemerintah Kota Madiun (Peringkat IV Pemerintah Kota Tipe Sedang), Pemerintah Kota Mojokerto (Peringkat I Pemko Tipe Kecil), Pemkab Tulungagung (Peringkat II Pemkab Wilayah Barat Tipe Besar), Pemkab Banyuwangi (Peringkat IV Pemkab Wilayah Barat Tipe Besar). 

Kategori Implementasi Penerapan Manajemen Kerja diberikan kepada Pemerintah Kota Surabaya (Peringkat I Pemerintah Kota Tipe Besar), Pemkab Tulungagung (Peringatan II Pemkab Wilayah Barat Tipe Besar), Pemkab Trenggalek (Peringkat IV Pemkab wilayah Barat tipe besar). 

Kategori Penerapan Pemanfaatan Data Sistem Informasi dan CAT diberikan kepada Pemerintah Kota Surabaya (Peringkat V Pemerintah Kota Tipe Besar), Pemerintah Kota Batu (Peringkat I Pemerintah Kota Tipe Sedang), Pemerintah Kota Madiun (Peringkat II Pemerintah Kota Tipe Sedang), Pemerintah Kota Probolinggo (Peringkat IV Pemerintah Kota Tipe Sedang), Pemerintah Kota Mojokerto (Peringkat IV Pemerintah Kota Tipe Kecil) dan Pemkab Tulungagung (Peringkat I Pemkab Wilayah Barat Tipe Besar), Pemkab Sumenep (Peringkat III Pemkab Wilayah Barat Tipe Besar), Pemkab Lumajang (Peringkat I Pemkab Wilayah Barat Tipe Kecil). 

Kategori Spesial Komitmen Peningkatan Pelayanan Kepegawaian diberikan kepada Pemkab Pasuruan dan Pemerintah Kota Probolinggo. Total akumulasi penghargaan ini bertambah. Dari 32 penghargaan pada 2022 menjadi 39 penghargaan pada 2023. “Talent Management 2030 Smart, Agile dan Empathy” menjadi tema BKN Award tahun ini. 

Bima Haria mengatakan, BKN Award kini telah memasuki tahun kedelapan dan terus berevolusi. Evolusi tersebut antara lain meliputi manajemen dan metodologi penilaian. Karena dewasa ini big data memiliki peran penting. 

“Lima award tersebut ditentukan berdasarkan data dan identifikasi kebutuhan,” jelas Bima Haria.

Ia juga mengapresiasi kinerja ASN Pemprov Jatim. “Ini membanggakan saya karena masing-masing kabupaten/kota juga turut meningkatkan manajemen ASN,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa syukur dan rasa bangga. Dalam berbagai pelatihan kepemimpinan seringkali ia menyampaikan kemajuan pesat teknologi artificial intelligence. “Oleh karena itu, ASN perlu adaptasi dengan dinamika kebutuhan global,” ungkapnya. 

Khofifah mengungkapkan, setiap pelatihan kepemimpinan di lingkungan Pemprov Jatim, peringkat pertama selalu mendapatkan kesempatan pengayaan materi di Singapura dan Malaysia. 

“Ranking I kami minta untuk melakukan pengayaan dan penguatan di Singapura dan Malaysia untuk meningkatkan index kompetensi sehingga saat kembali dapat memberikan warna aksi perubahan,” terang Khofifah. 

Selain itu, Pemprov Jatim juga mencoba melakukan inovasi Sistem Pengembangan Kompetensi Secara Mandiri (Si Bang Kodir) agar ASN dapat menghitung kompetensi mereka masing-masing sehingga mampu memberikan yang terbaik sesuai unit kerja. Atas berbagai upaya tersebut, tak heran jika Pemprov Jatim memborong Piagam BKN Award 2023.

“Tentu di antara kita semua bisa mengukur kapasitas manajemen di masing-masing kabupaten/kota. Dan kami di Pemprov Jatim Awarding bukan tujuan tapi akan memberi referensi standar yang mungkin lebih proper,” tutur Khofifah. 

Menurut dia, penghargaan ini merupakan bentuk upaya nyata guna mewujudkan manajemen kepegawaian yang kompeten sesuai kualifikasi yang dibutuhkan sehingga mampu memberikan performa terbaik untuk melayani masyarakat.

“Selamat semuanya dan teruslah memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” ujar Khofifah. 

Makin Meningkat

Khofifah mengungkapkan, hal ini menjadi capaian yang patut disyukuri mengingat penghargaan yang diperoleh Jawa Timur terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

Pada tahun 2021 total BKN Award yang diterima Pemprov dan Pemkab/Pemkot se Jatim hanya sebanyak 11 penghargaan. Sementara, pada tahun 2022 meningkat menjadi 32 penghargaan.

“Jadi dengan Pemprov yang meraih 5 penghargaan dan 34 penghargaan untuk kabupaten/kota, ini hasil yang sangat membanggakan. Karena ini bukti bahwa kami terus berusaha meningkatkan manajeman ASN setiap tahunnya,” terang Khofifah. 

Gubernur perempuan pertama Jatim itu juga mengatakan, dibutuhkan pengelolaan manajemen pegawai sesuai kualifikasi dan kompetensinya, sehingga, pelayanan masyarakat dapat terus ditingkatkan melalui berbagai cara, seperti rotasi maupun mutasi pegawai.

“Total pegawai di Pemprov Jatim saat ini sekitar 80 ribu orang. Setiap bulan ada yang pensiun, ada yang promosi dan naik pangkat, sehingga kondisi kepegawaian itu menjadi sangat dinamis. Maka kami senantiasa mengusahakan pengelolaan manajemen ASN yang tepat demi terwujudnya reformasi birokrasi tematik berdampak bagi masyarakat,” terangnya.

Usaha lain yang selalu dimaksimalkan Pemprov Jatim, lanjut Khofifah, adalah implementasi pengembangan kompetensi ASN. Di mana, ditegaskannya bahwa pada setiap ASN diterapkan Merit Sistem yang diawasi dan dinilai langsung oleh KASN berdasarkan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) ASN.

“Jadi kami memberikan penghargaan terkait penilaian kompetensi yang didukung oleh komitmen serius asesmen Badan Kepegawaian Daerah Jatim. BKD kita ini telah terakreditasi A dan tercatat sampai tahun 2023 telah menyumbangkan PAD sebesar Rp5 miliar. Tak hanya itu, lembaga ini juga mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri untuk membentuk UPT Pusat Penilaian Pegawai,” bebernya. 

Lebih jauh, Khofifah menuturkan bahwa BKN Award ini juga bagian dari perwujudan Nawa Bhakti Satya. Yakni Jatim Amanah yang implementasinya ada pada abdi negara yang senantiasa bekerja untuk satu tujuan: Optimis Jawa Timur Bangkit. 

Untuk itu, mantan Menteri Sosial RI itu mengucapkan apresiasi tinggi kepada semua stakeholder dan pihak terkait. Disebutnya, kerja tak kenal lelah mereka lah yang membawa Jatim berhasil meraih berbagai kesuksesan. 

“Terima kasih sekali lagi untuk semua stakeholder, OPD, dan pihak-pihak yang telah mendukung. Mereka ini yang biasanya selalu lembur, rapat tengah malam, dinas sampai lupa waktu, semuanya untuk Jawa Timur. Terima kasih semuanya,” tuturnya. 

“Insya Allah, kami akan terus menjaga kinerja dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Mudah-mudahan ini bisa jadi ladang pahala dan amal jariyah dengan mengabdi kepada daerah,” pungkas Khofifah. 

Rumah ASN

Pada kesempatan tersebut Gubernur Khofifah juga meluncurkan Rumah ASN, sebuah platform digital untuk menjawab berbagai permasalahan kepegawaian. Rumah ASN menjadi tempat berkumpulnya solusi kepegawaian yang cepat, mudah, dan terpadu untuk menciptakan lingkungan kerja harmonis dan produktif. 

Rumah ASN juga merupakan implementasi dari Program CETTAR. Wadah bertemunya ASN, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan masyarakat. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *