Serukan #StandforIndonesianSport
JAKARTA-KEMPALAN: Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersama 67 cabang olahraga anggota menyerukan #StandforIndonesianSport sebagai pernyataan sikap atas semangat Olympism yang mengajarkan tidak boleh ada diskriminasi di olahraga. Komitmen tersebut teratur jelas di Olympic Charter atau Piagam Olimpiade.
“Olahraga harus dipisahkan dengan politik. Tidak boleh ada diskriminasi karena DNA Olimpiade adalah nondiskriminasi. Semangat Olympism harus kita suarakan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dalam buka puasa bersama pimpinan cabang olahraga anggota NOC Indonesia, Jumat (31/03).
“ Jangan pupuskan mimpi dan harapan anak-anak kita yang sudah latihan berpeluh keringat dan mengorbankan waktunya agar Indonesia Raya dapat berkumandang dan Merah Putih berkibar tinggi di seluruh penjuru dunia.”
BACA JUGA: Resmi, FIFA Cabut Status Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Okto menyebut pondasi yang diajarkan oleh Bapak Olimpiade Pierre de Coubertin adalah Olimpiade bukan sekadar menang atau kalah, tetapi partisipasi karena hakikatnya Olimpiade ini mengajarkan nilai-nilai yang lebih penting: friendship, respect, excellence, dan sportivitas yang dinilai bisa dapat membawa perdamaian.
Atas semangat tersebut, NOC Indonesia mengkampanyekan #StandforIndonesianSport. “Tentu para Ketum National Federation yang hadir dari cabang Olympic dan Non-Olympic semuanya sepakat bahwa olahraga di indonesia harus dijalankan tanpa diskriminasi. Kami memiliki hastag StandForIndonesianSport,” sambungnya.
Lebih lanjut, di hadapan para stakeholder olahraga Indonesia, Okto kembali memperlihatkan video Presiden Joko Widodo yang sangat ingin melihat olahraga Indonesia bisa terus meningkatkan harga diri bangsa.
BACA JUGA: Piala Dunia dan Mafia Sepak Bola
Okto mengatakan Presiden Joko Widodo yang mendapatkan gelar Bapak Olahraga Indonesia itu dapat melihat bagaimana olahraga dapat memberikan energi positif yang dapat disebarkan ke dunia. Bagaimana Olympic Values bisa meningkatkan harga diri bangsa dan diumumkan langsung di G20 2022 Bali: Indonesia ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 di Ibu Kota Nusantara
Pandangan Presiden Joko Widodo pun mendapatkan sanjungan langsung dari Presiden IOC Thomas Bach yang diundang langsung di G20. “Presiden IOC Thomas Bach yang mendapat undangan langsung di G20 memuji langsung bagaimana Presiden Joko Widodo yang mendukung netralitas dalam olahraga dan bagaimana Olympic dapat menyatukan perdamaian dunia,” ujar Okto.
Sementara itu, atlet jetski Indonesia Aero Sutan Aswar mengatakan kampanye #StandforIndonesianSport harus digaungkan lantaran olahraga merupakan ranah yang tepat untuk mempersatukan bangsa.
“#StandforIndonesianSport harus kita lakukan karena olahraga merupakan salah satu alat pemersatu bangsa dan seperti yang Pak Okto bilang Indonesia Raya selain kedatangan Presiden negara keluar negeri, hanya atlet yang bisa menyanyikan lagu kebangsaan di luar negeri saat kami naik podium tertinggi,” kata Aero.
Ketua Pengurus Pusat Persatuan Senam Seluruh Indonesia Ita Yuliati Irawan mendukung NOC Indonesia dalam memperjuangkan berkibarnya Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya di seluruh penjuru dunia.
“Kami sangat mendukung kampanye #StandforIndonesianSport. Apa yang terjadi di olahraga Indonesia saat ini membuat kami prihatin karena selama ini kami di gymnastic tidak pernah ada diskriminasi. Kami mengikuti World Championship ataupun World Cup, kami mengutamakan sportivitas dan Olympism,” kata Ita. (Yunita Mega Pratiwi)