Pimpinan DPRD Jatim Kena OTT KPK, Ruangannya Disegel
SURABAYA-KEMPALAN: Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak dikabarkan terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Surabaya, Rabu (14/12) malam.
Dari informasi yang diperoleh, Sahat Tua Simanjuntak ditangkap bersama dengan Afif yang menjabat sebagai Kasubbag Risalah Sekretariat DPRD Jawa Timur.
Bahkan, ruangan Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut kini telah disegel oleh KPK dengan tulisan ‘Dalam Pengawasan KPK’ .
Dari sumber informasi yang tidak mau disebutkan namanya, diduga Sahat dan Afif saat ini sedang berada di gedung Ditkrimsus Polda Jatim.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur M Sarmuji ketika dikonfirmasi terkait kasus ini mengatakan bahwa dirinya masih belum bisa memberi komentar. Pasalnya, ia masih baru mendengar kabar tersebut. “Saya masih belum tahu pasti dan masih saling tanya dengan pewarta,” kilah Sarmudji kepada Kempalan, Kamis (15/12).
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri membenarkan telah melakukan OTT di wilayah Surabaya, Jawa Timur. Menurutnya ada beberapa pihak yang ikut diamankan dalam OTT tersebut.
“Benar, tadi malam, KPK lakukan tindakan tangkap tangan terhadap beberapa pihak di Surabaya, Jatim,” Ali Fikri, Kamis (15/12).
Namun ia tidak menjelaskan siapa saja pihak yang diamankan dalam OTT kali ini. Dia juga belum mau mengungkap terkait dugaan tindak pidana korupsi apa OTT tersebut “Saat ini tim KPK masih terus kumpulkan bahan keterangan,” ucapnya.
Dia memastikan, nanti pihaknya akan menjelaskan lengkap hasil OTT. “Hal ini sebagai bagian keterbukaan informasi KPK kepada masyarakat,” kata Ali.
Kendati kasusnya masih ditutupi, namun informasi yang beredar menyebutkan jika OTT tersebut terkait dugaan kasus korupsi dana hibah tahun anggaran 2022. Benarkah? Wallahualam.
Harus Dibuka Semua
Sementara itu, penasihat Partai Golkar Jatim Yusuf Husni menyatakan ikut prihatin atas kabar tertangkapnya Sahat Tua Simqnjuntak dalam operasi OTT yang dilakukan KPK.
“Jika kabar itu memang benar, sebagai seorang sahabat saya menyampaikan ikut prihatin,” kata Yusuf Husni.
Namun demikian, Yusuf menduga kasus tersebut tidak hanya dilakukan sendiri oleh Sahat, tapi berjamaah dengan oknum anggota DPRD Jatim lainnya.
“Karena itu, kalau memang benar Sahat tertangkap operasi OTT, dia harus berani membuka kasus ini. Dia harus berani membuka, siapa saja oknun anggota DPRD Jatim yang terlibat,” tandas senior Partai Golkar Jatim ini. (Dwi Arifin)
Editor: DAD