70 Atlet Tampil di Kejuaraan Tarung Drajat Piala KONI Kota Surabaya VI 2022
SURABAYA-KEMPALAN: Sebanyak 70 atlet dari 11 Satuan Latihan (Satlat) Tarung Drajat yang ada di Kota Surabaya tampil dalam Kejuaraan Tarung Drajat Piala KONI Kota Surabaya VI Tahun 2022. Kejuaraan ini dibuka Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati di GOR Pancasila Surabaya, Minggu (4/12).
Kejuaraan ini mempertandingkan kelompok mulai usia dini remaja, dan dewasa. Adapun kelas yang dipertandingkan untuk usia dini ada tiga kelas, yakni 25-30 kg, 30-35 kg, dan 35-40 kg. Untuk remaja tiga kelas, yaitu kelas 40-45 kg, 45-50 kg, dan 50-56 kg. Sedang khusus dewasa hanya mempertandingkan satu kelas, yakni 70 kg ke atas.
Kepala Disbudporapar Kota Surabaya Wiwiek Widayati ketika ditemui di sela pembukaan berharap agar cabang olahraga (cabor) tarung drajat mampu mengoptimalkan aktivitas pembinaannya, sehingga mampu memberikan kontribusi prestasi yang luar biasa untuk Kota Surabaya.
“Apalagi tahun 2023 nanti ada Porprov, sehingga kita berharap event ini sebagai ajang untuk mempersiapkan diri sejak awal bagi atlet tarung drajat Kota Surabaya, sehingga hasilnya bisa lebih bagus dibanding Porprov sebelumnya,” kata Wiwiek Widayati.
Dari sisi lain Wiwiek juga menyampaikan bahwa para atlet yang berlaga di Kejuaraan Piala KONI Kota Surabaya VI 2022 ini adalah bagian dari masyarakat. Sehingga, prestasi yang diraih diharapkan bisa menginsipirasi dan sekaligus menjadi panutan bagi generasi lainnya untuk ikut bersama menjaga Kota Surabaya.
“Tentunya ini tidak hanya berlaku bagi cabor tarung drajat, tapi juga cabor lainnya yang tergabung di KONI Kota Surabaya,” harap Wiwiek.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Surabaya Hoslih Abdullah di tempat yang sama mengharapkan agar event ini digelar secara rutin setiap tahun, meskipun dengan biaya mandiri dan dibantu penuh oleh Pemkot Surabaya melalui Disbudporapar. “Jadi tidak hanya berhenti sampai di sini saja, tapi terus berkelanjutan. Khususnya untuk pembinaan usia dini,” katanya.
Dengan demikian, lanjut Hoslih, pembinaan olahraga tarung drajat, khususnya usia dini, dapat terus berjalan. “Ini penting agar Kota Surabaya tidak kekurangan stok atlet tarung drajat dan terus melahirkan atlet-atlet baru yang bisa diandalkan,” tegasnya. (Dwi Arifin)
Editor: DAD