Bertemu Ulama Mesir, Khofifah Bahas Sister Province hingga Indonesia Islamic Science Park
SURABAYA-KEMPALAN: Gubernur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Syeikh Mursyid Thoriqoh dari Mesir, Sudan, dan Syiria di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (13/11) malam.
Para ulama dan guru besar tersebut diantarannya adalah Syeikh Prof. Dr. Fathi Abdurrahman Hegazy (Tokoh Utama Tarekat, Guru Besar Bahasa dan Sastra Arab, Ulama Senior Universitas Al Azhar Mesir), Syaikh Dr Mahmud Fathi Hegazi (Pakar Pendidikan Bahasa Arab, Putra Syeikh Fathi), Syaikh Prof. Dr. Mohammad Abdul Shomad Mehanna (Penasihat Imam Besar Al Azhar, Figur Penting Al Ashirah al Muhammadiyyah dan Pendiri al Bayt al Muhammadiy, Guru Besar Hukum Internasional dan Ulama Terkemuka Al Azhar), serta tokoh Tarekat Shiddiqiyah dan ulama Al Azhar Syeikh Prof. Dr. dr Yusri Rosdi Sayyid Jabr Al Hasani.
Dalam pertemuan dengan para ulama besar ini, Khofifah menjajaki Alexandria di Mesir sebagai Sister Province Jawa Timur.
Khofifah menerima kunjungan para Syeikh Mursyid Thorigoh setelah mendapat kabar dari Kemenlu Mesir untuk melakukan penandatanganan Letter of Intent (LOI) dengan Alexendria sebagai Sister Province. .
“Dubes Mesir yang ada di Jakarta ke sini (Gedung Negara Grahadi) waktu itu, lalu ada surat dari Kemendagri. Surat dari Kemenlu itu minta Pemprov Jawa Timur melakukan identifikasi untuk Sister Province,” kata Khofifah ketika ditemui usai.acara.
Khofifah menerangkan, proses identifikasi sebagai persiapan Sister Province tersebut telah selesai Juni lalu. “Kira-kira tiga-empat minggu lalu ada aprroval dari Kemenlu Mesir, sehingga kita bisa menindaklanjuti untuk menandatangani LoI. Jadi yang akan ditandatangani baru LOI, baru kita akan bawa ke DPRD untuk pembahasan Perda Sister Province dengan Provinsi Alexandria,” terang gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Terkait produk yang akan dikirim ke Mesir, Khofifah menyebut bahwa salah satu program kampanyenya dulu yakni Communal Branding, yaitu produk yang mempunyai kemiripan dan bisa diberi merek yang sama sehingga dapat dikirim ke luar negeri dalam jumlah besar.
“Supaya kalau mau ekspor dalam jumlah besar sudah bisa gitu. Nah salah satu yang sudah selesai Communal Branding dan sudah ekspor itu kopi. Ada kopi Madiun, kopi Wonosalam Jombang, kemudian kopi Bondowoso,” terang Khofifah.
Sedang mengenai perluasan ekspor dari Jawa Timur ke mancanegara, Khofifah menerangkan bahwa pada akhir bulan November 2022 ini Pemprov Jawa Timur akan melakukan misi dagang ke Arab Saudi.
“Di Riyadh ada misi dagang mungkin 2,5 hari, di Jeddah juga sudah 2 bulanan virtual business meeting yang sudah dilakukan antara trader dan buyer. Jadi di sini ada 19 pengusaha Jawa Timur yang akan ikut expo di Riyadh dan Jeddah,” tuturnya.
Indonesia Islamic Science Park
Selain itu, dalam pertemuan tersebut Gubernur Khofifah juga menyampaikan tentang rencana Pemprov Jatim membangun Indonesia Islamic Science Park di Bangkalan, Madura.
Bahkan, menurut Khofifah, rencana pembangunan proyek itu sudah dipersiapkan secara matang. Namun, ketika dia menyampaikan konsep itu, dalam waktu yang sangat cepat Peraturan Presiden No 80 tahun 2019 sudah turun. “Kami juga sudah menyicil untuk menyiapkan anggarannya,” aku Khofiah.
Sayangnya, hingga kini pembangunannya masih tertunda. Pasalnya, lahan yang disiapkan masih dalam penguasaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hingga sekarang belum diserahkan ke Pemprov Jatim.
“Mohon doanya mudah-mudahan kehadiran para masyayikh semua di sini akan membukakan pintu kemudahan. Oleh Kementerian PUPR lahan itu segera diserahkan ke Pemprov Jawa Timur, sehingga kita bisa segera memulai pembangunan Indonesia Islamic Science Park,” harap Khofifah.
Menurutnya, Indonesia Islamic Science Park ini menjadi penting bagi Jawa Timur seperti yang pernah diprediksi oleh Syeikh Yusuf Kardawi. “Beliau memprediksi bahwa di tahun 2019 episentrum Islam akan berangkat dari Indonesia,” terang Khofifah yang juga Ketua Muslimat NU.
“Pada tahun yang sama, Dr Kabbani dari Singapura, juga memprediksi bahwa peradaban dunia akan.bergeser ke Asia, dan itu ke Indonesia,” pungkasnya. (Dwi Arifin)
Editor: DAD