Indonesia Gagal jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023
JAKARTA-KEMPALAN: Indonesia secara resmi telah gagal dalam persaingan untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.
Asosiasi Sepakbola Asia (AFC) telah memastikan bahwa hanya Korea Selatan dan Qatar yang dipertimbangkan sebagai tuan rumah Piala Asia 2023.
Sebelumnya, Indonesia sempat dikabarkan mencalonkan diri juga untuk menjadi tuan rumah ajang sepakbola antarnegara di Asia tersebut.
Namun, Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Windsor Paul John mengkonfirmasi bahwa Indonesia tidak masuk pertimbangan sebagai negara tuan rumah, hanya Korsel dan Qatar saja yang masuk pertimbangan.
Rencananya, pekan depan AFC akan mengumumkan siapa yang terpilih untuk dipercaya menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 setelah dilakukan melalui voting.
BACA JUGA: Sering Dihujat Netizen, Iwan Bule Alami Trauma
“Kami belum menentukan. Keputusannya akan diambil dalam meeting Hari Senin (17/10) dan pada sore harinya akan ada pengumuman resmi negara mana yang akan terpilih menjadi tuan rumah,” ujar Datuk Windsor dilansir dari Media Malaysia.
Selain itu, Datuk Windsor pun mengatakan bahwa waktu diselenggarakannya Piala Asia 2023 akan menyesuaikan dengan kondisi cuaca negara yang terpilih.
Hal tersebut dilakukan agar para pemain dapat bermain dengan nyaman selama berkompetisi di Piala Asia 2023.
“Jika Korea terpilih, Piala Asia akan digelar Bulan Juli karena cuacanya cocok, tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas,” tambah Datuk Windsor.
BACA JUGA: TGIPF Minta Ketum PSSI Mundur, Menpora: Kami Tidak akan Intervensi
Andai Qatar yang terpilih, Piala Asia akan digelar Januari 2023 karena saat itu di sana tidak terlalu panas.” kata Sekretaris Jenderal AFC itu.
Meski begitu, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengapa Indonesia pada akhirnya tidak masuk ke dalam pencalonan tuan rumah Piala Asia.
Namun, kemungkinan besar tak masuknya nama Indonesia sebagai calon disebabkan karena insiden Tragedi Kanjuruhan yang memakan 132 korban jiwa.
Selain itu, ketidaksiapan kesiapan stadion di Indonesia juga disebut menjadi salah satu penyebabnya karena masih banyak stadion di Indonesia yang disebut masih belum memenuhi standar FIFA.
(*) Edwin Fatahuddin